JABAR – Sejumlah rumah warga dan masjid di Pangandaran, Jawa Barat (Jabar), terdampak goyangan gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,5 di barat data Kabupaten Garut, Sabtu 27 April malam.
“Ada kerusakan ringan beberapa rumah, lagi di-asesmen,” kata Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran Kabupaten Pangandaran Nana Suryana saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu 28 April, disitat Posviral.com.
Ia menyebutkan, guncangan gempa Garut itu dilaporkan ada tiga daerah yang terdampak kerusakan yakni di Kecamatan Kalipucang terdapat satu masjid rusak bagian dinding keramik.
Selanjutnya di Kecamatan Padaherang terdapat dua rumah rusak, dan satu rumah bagian dapur juga rusak di Kecamatan Cimerak. Sebagian daerah Cimerak saat kejadian gempa sempat terjadi mati listrik.
“Kabupaten Pangandaran pantauan sementara aman kondusif di 10 kecamatan, satu kecamatan wilayah Cimerak sebagian mati lampu,” katanya.
Guncangan gempa yang berpusat di Garut itu cukup kuat dirasakan masyarakat pesisir pantai Pangandaran yang masih satu garis pantai dengan Kabupaten Garut.
Guncangan gempa itu, kata dia, sempat menyebabkan warga panik, namun tidak ada pergerakan evakuasi mandiri yang dilakukan masyarakat Pangandaran, begitu juga kondisi wilayah pantai terpantau normal.
“Kondisi wisatawan sempat panik, namun berangsur kondusif, tidak ada pergerakan evakuasi mandiri, situasi pantai juga kembali kondusif,” katanya.
Ia menambahkan, situasi dan kondisi saat ini di kawasan wisata Pantai Pangandaran juga terpantau sudah mulai normal, masyarakat maupun wisatawan beraktivitas seperti biasa.
“Normal, wisatawan aktivitas normal,” tuturnya.
Berdasarkan laporan BMKG bahwa gempa M 6,5 berpusat di laut 151 km barat daya Kabupaten Garut dengan kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami.
Guncangan gempa tersebut cukup kuat dirasakan di sejumlah daerah di wilayah perkotaan maupun pegunungan di Garut. Bahkan, dilaporkan juga dirasakan sampai daerah lainnya seperti Pangandaran, Bandung, Tasikmalaya, dan daerah lainnya.