Dilansir dari USA Today, seorang ibu yang memiliki anak penyandang autisme membagikan tips-tips bermanfaat ketika mengajak anak dengan autisme liburan. Berikut enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat bepergian bersama anak penyandang autisme.
1. Pilih destinasi wisata dengan atraksi yang paling disenangi
Tidak berbeda dengan anak kecil pada umumnya, anak dengan autisme juga memiliki ketertarikan pada objek yang berbeda-beda. Meski begitu, level ketertarikan anak dengan autisme bisa melebihi anak-anak pada umumnya.
2. Jelaskan secara detail rencana perjalanan sebelum berangkat
Menjelaskan dengan detail daftar rencana perjalanan pada anak dengan autisme mampu mengurangi risiko kecemasan yang akan muncul apabila mereka harus meninggalkan rutinitas dan tempat yang menjadi zona nyaman bagi mereka. Jelaskan secara terperinci destinasi dan aktivitas yang akan dilakukan seperti apa yang akan mereka lihat, bagaimana urutan wahana yang akan mereka naiki, dan sebagainya dalam rencana perjalanan, sehingga mereka memiliki bayangan lebih awal dan tidak khawatir atas apa yang akan mereka lalui nantinya.
Apabila usia anak sudah cukup besar untuk diajak berdiskusi, ada baiknya untuk mengikutsertakan mereka dalam merencanakan perjalanan. Hal ini juga dapat menjadi salah satu cara untuk membantu mereka dalam proses familiarisasi kegiatan yang akan datang sehingga mereka lebih semangat untuk menantikannya.
3. Pilih penerbangan dan lokasi wisata yang ramah autis
Saat ini, sudah ada beberapa penerbangan luar negeri yang menyediakan fasilitas autism-friendly yang membantu mengakomodir perjalanan udara yang nyaman bagi anak-anak dengan autisme yang lebih sensitif dengan suasana pesawat yang ramai penumpang. Beberapa di antaranya adalah Alaska Airlines, Turkish Airlines, British Airways, dan Icelandair. Program seperti Hidden Disabilities Sunflower Program dan TSA Cares juga bisa dijadikan pilihan untuk perjalanan udara yang ramah autis.
Selain penerbangan, coba cari tahu lebih banyak mengenai destinasi-destinasi wisata yang ramah autis. Beberapa lokasi wisata seperti, resort, hotel, atau pantai sudah memiliki sertifikasi khusus mengenai hal ini. Sertifikasi Certified Autism Specialist atau CAS dan program Autism Certificate atau AC ini, bisa didapatkan dari sebuah lembaga kemanusiaan bernama International Board of Credentialing and Continuing Education Standards atau IBCCES, yang berbasis di Amerika Serikat dan Dubai.
Untuk hotel, biasanya ada layanan yang dapat memenuhi kebutuhan standar penyandang autisme. Seperti chef khusus yang akan memberikan makanan dengan visualisasi yang tidak mengganggu kenyamanan pengunjung dengan autisme. Beberapa di antaranya adalah DoubleTree Hilton Hotel di dekat pintu masuk Universal Studio, Orlando atau JW Marriott Desert Springs Resort & Spa di California, Amerika Serikat yang menyediakan beragam kebutuhan yang biasa disukai para penyandang autisme seperti weighted blanket atau selimut berbobot.
4. Sediakan cukup waktu tenang dalam rencana perjalanan
Anak penyandang autisme seringkali merasa kewalahan dengan beragam stimulasi yang mereka terima, entah dari yang mereka lihat, dengar, maupun rasakan. Ada baiknya untuk menyediakan cukup waktu tenang yang dapat digunakan khusus untuk beristirahat setiap harinya.
Cara ini bisa dilakukan dengan kembali ke hotel dan menetap selama beberapa jam sebelum kembali memulai aktivitas di luar. Apabila kondisinya tidak memungkinkan untuk kembali ke hotel, waktu tenang anak bisa didapatkan dengan mendatangi area-area yang sepi dan tidak padat pengunjung atau ke ruangan tenang yang khusus disediakan untuk anak-anak dengan autisme.
5. Ciptakan rutinitas dalam agenda perjalanan
Salah satu pemicu kecemasan dan kegelisahan anak-anak penyandang autisme adalah adanya perubahan. Penting bagi para orang tua untuk tetap menciptakan rutinitas meskipun sedang berada jauh dari rumah atau ketika melakukan sebuah perjalanan.
Tips tersebut bisa dilakukan dengan menetapkan waktu makan yang sama setiap harinya, dilanjut dengan melakukan aktivitas, dan kembali ke hotel sebelum waktu makan selanjutnya. Langkah-langkah ini dapat membantu anak dengan autisme merasa lebih aman dan tidak begitu cemas akan stimulasi berlebihan yang ada di luar zona nyaman mereka.
6. Bawa barang-barang favorit untuk kenyamanan
Beberapa barang seperti noise-canceling headphone atau permainan kecil pengalih fokus dapat membantu anak-anak penyandang autisme lebih betah berada di luar ruangan yang ramai. Tidak hanya itu, barang favorit yang sifatnya personal seperti selimut, boneka, atau cemilan favorit mereka juga bisa menjadi pengalih perhatian yang ampuh. Barang-barang yang familiar bagi mereka mampu membuat mereka merasa nyaman apabila diharuskan menunggu beberapa waktu di tempat yang sama.
Itulah 6 tips liburan bersama anak dengan autisme. Semoga bermanfaat!
HANIN MARWAH
Hai Sahabat VIRAL, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram VIRAL