PACITAN – Nasib nahas menimpa empat orang warga Dusun Grogol, Desa Tahunan, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, saat sebuah balon udara tanpa awak jatuh di rumah milik Katiyah (79) pada Rabu 1 Mei pagi.
Balon udara tersebut berdiameter 2 x 5 meter jatuh di rumah milik Katiyah. Balon tersebut tepat jatuh di atas teras dan menggelantung di atas kabel listrik.
Melihat hal tersebut, Sumarmin (51) dan anaknya, Ivan Almutakin (12) mencoba untuk menurunkan balon raksasa tersebut.
Tak disangka, balon tersebut meledak. Saking kerasnya ledakan, Sarmin dan Katiyah yang duduk di depan teras juga terkena ledakan yang diduga petasan tersebut.
Akibat ledakan tersebut, tubuh Sumarmin, mulai dari wajah, rambut, dada, tangan, hingga paha mengalami luka bakar serius. Anaknya, mengalami luka bakar pada wajah, tangan, dengan jari tangan nyaris putus. Sarmin dan Katiyah mengalami luka bakar ringan pada tangan dan kakinya.
Rumah Katiyah tidak mengalami kerusakan berarti, tetapi plastik bekas balon udara dan kertas dari petasan berserakan di depan rumahnya. Bau serbuk petasan masih tercium karena ada beberapa serbuk petasan yang tidak ikut terbakar ataupun meledak.
“Kejadiannya itu ada balon yang menimpa rumah ini, terus setelah itu mercon yang ada di balon itu meledak,” kata ketua RT, Latief Wijayanto.
Latief menerangkan, suara ledakan dari mercon yang dibawa balon tersebut sampai terdengar hingga radius 1 kilometer. Ia pun mengira yang meledak ada sebuah tabung gas LPG.
Dia tidak mengetahui secara pasti dari mana balon udara tanpa awak tersebut berasal, pasalnya selama ini di desanya tidak pernah ada yang membuat balon udara. Bahkan untuk balon udara yang jatuh di desanya pun baru terjadi pertama ini. Kalau pun ada balon jatuh, biasanya jatuh di hutan.
“Baru pertama ini jatuh menimpa rumah, kalau dari mana tidak tahu, tahu-tahu sudah jatuh,” ujar Latief.
Sementara itu, dokter UGD RSUD dr Harjono Ponorogo, Peni Sayekti, munuturkan, kedua korban yang dirawat di ruang UGD akibat ledakan balon udara dan petasan di Pacitan saat ini dalam kondisi stabil. Bapak dan anak mengalami luka bakar pada bagian wajah dan tangan saat dibawa ke UGD dalam kondisi sadar.
“Ya balon yang terbakar, juga karena ledakan dari petasan,” ungkap Peni.
Saat ini polisi masih terus menyelidiki asal balon udara tanpa awak tersebut. Sejumlah barang bukti kertas bekas petasan, dan rangka balon udara kini diamankan di Polsek Tegalombo untuk penyelidikan lebih lanjut.