JAKARTA – Broker saham terbesar ketiga di Vietnam, VNDirect, mengalami serangan siber pertamanya akhir pekan lalu. Perusahaan ini telah terputus dari sistem perdagangan sejak Senin, 25 Maret, dan belum memberikan tanggal pasti kapan bakal melanjutkan aktivitas perdagangannya.
Menurut Pham Hong Son, wakil ketua Komisi Sekuritas Negara Vietnam (SSC), tidak ada risiko penyebaran yang terlihat dari serangan ini terhadap institusi keuangan lainnya. Meskipun VNDirect mengalami gangguan dalam sistem perdagangannya, tidak ada dampak yang dirasakan terhadap aset atau data pelanggan.
“Kami tidak melihat risiko penyebaran,” kata Pham Hong Son, wakil ketua Komisi Sekuritas Negara Vietnam (SSC). Ia juga menambahkan bahwa tidak ada pialang lain yang terpengaruh.
VNDirect menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh sebuah organisasi internasional dan telah membuat platform perdagangan mereka tidak dapat diakses sementara waktu. Meskipun demikian, perusahaan menegaskan bahwa aset dan data pelanggan tetap aman.
Meskipun transaksi di bursa Ho Chi Minh City mengalami penurunan volume sebesar 10% pada hari Senin, dan indeks acuan turun sebesar 1.1%, SSC menyatakan bahwa tidak diperlukan tindakan tambahan untuk mengurangi dampak serangan ini terhadap perdagangan. Investor diimbau untuk menggunakan akun di perusahaan sekuritas lain selama VNDirect masih terputus dari sistem.
Hingga kini, VNDirect masih belum memberikan komentar mengenai kapan mereka akan melanjutkan aktivitas perdagangannya atau seberapa besar kerugian yang mereka alami akibat serangan tersebut.
Serangan siber terhadap VNDirect telah menyorot ketidakpastian dan kekhawatiran di pasar keuangan Vietnam, meskipun belum ada komentar resmi dari SSC mengenai identitas atau motivasi dari penyerang tersebut.
“Meskipun ada kenaikan yang cukup signifikan di beberapa saham, sorotan hari itu adalah pelanggaran keamanan siber VNDirect, yang menggantung bayangan pada sentimen pasar,” kata Mirae Asset Securities, perusahaan sekuritas lainnya dalam sebuah catatan.