Posviral.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebutkan tiga fungsi utama Rumah Pengujian Digital Indonesia (IDTH) yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. IDTH merupakan semacam laboratorium untuk menguji perangkat telekomunikasi sebelum didistribusikan kepada pengguna di Indonesia.
Fungsi pokoknya ada tiga, pertama proteksi, kedua pengembangan industri nasional, dan terakhir pengelolaan dan pengawasan perangkat telekomunikasi, kata Direktur Jenderal Sumber Daya, Perangkat Pos, dan Teknologi Informasi (SDPPI) Kominfo, Ismail, di Gedung Kominfo, Jumat 17 Mei 2024.
IDTH dibangun dengan 12 fasilitas laboratorium yang berfungsi untuk memastikan seluruh perangkat teknologi digital yang akan didistribusikan di Indonesia tidak berbahaya dan terjamin keamanannya. Menurut Ismail, penting untuk mengecek seluruh perangkat yang baru diproduksi dan dijual di Indonesia.
Pasalnya, perangkat teknologi seperti ponsel pun bisa berbahaya bagi kesehatan manusia. Kondisi ini disebabkan oleh gelombang elektromagnetik non-ionisasi dari ponsel yang melebihi batas wajar dan dapat merusak sel kulit manusia. Dampak yang paling serius adalah dapat menimbulkan sel kanker pada kulit akibat paparan radiasi tersebut.
Proteksi yang dilakukan di laboratorium IDTH, kata Ismail, dapat digunakan untuk mendeteksi perangkat yang tidak aman dan kondisinya buruk. “Alat yang kami gunakan ada yang didatangkan dari luar negeri, karena ada standar internasional yang memverifikasinya,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya saat meresmikan Balai Pengujian Peralatan Telekomunikasi (BBPPT) atau Rumah Tes Digital Indonesia (IDTH) di Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis, 7 Mei 2024. Presiden mengatakan, kehadiran IDTH sangat berarti. penting untuk melacak perangkat teknologi digital, termasuk mobil listrik, hingga perangkat komunikasi yang akan masuk ke Indonesia. Posviral.com FOTO/Muhammad Adimaja
Menurutnya, IDTH saat ini merupakan laboratorium pengujian peralatan digital tertinggi di Indonesia. “Peringkatnya hampir sama dengan RS Tipe A yang mampu memeriksa segala keluhan dan menjadi rujukan, karena karakteristiknya lebih lengkap.”
Siapa saja yang dapat memanfaatkan fasilitas IDTH?
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur BBPPT Syaharuddin menambahkan, tidak hanya perguruan tinggi, lembaga pengujian di bawah naungan Ditjen SDPPI Kominfo juga siap berkolaborasi dengan peneliti independen.
Ia mencontohkan, pihaknya baru-baru ini mendapat kerjasama peneliti independen dan memberikan dukungan fasilitas pengujian perangkat radio yang bisa digunakan nelayan. “Selama tidak untuk komersial, kami menyediakan fasilitas pengujian tanpa harus membayar,” kata Syaharuddin.
Namun jika penelitian tersebut ingin dikomersialkan, perangkat tersebut harus menjalani pengujian baru dan tentunya harus mengeluarkan biaya untuk fasilitas yang digunakan.
