SERANG, Posviral.com – Mantan Bupati Pandeglang dua periode, Achmad Dimyati Natakusumah, tampaknya serius untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024. Untuk melancarkan jalannya, ia mulai mengumbar atau menawarkan janji-janji politiknya.
Seperti kepada Asosiasi Pemerintah Desa se Indonesia (APDESI), anggota DPR RI dapil Banten I ini menawarkan program bantuan dana desa sebesar Rp1 milliar perdesa. Janji itu pun berhasil menarik dukungan dari para pengurus APDESI di Banten.
Terbaru, suami dari Bupati Pandeglang dua periode Irna Narulita ini menawarkan sebuah program kepada Pengurus Daerah Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) se Provinsi Banten jika terpilih menjadi Gubernur Banten.
Ia berjanji akan memberikan specific grant atau bantuan keuangan Rp 100 miliar ke delapan Kabupaten kota di Banten. Bantuan itu sebagai bentuk perhatiannya kepada anggota BPD di tiap desa terutama sarana dan prasarana dan fasilitas sebagai penunjang kinerja mereka.
“Berarti Rp 800 miliar (specific grant) untuk kabupaten kota, belum lagi satu desa satu miliar, dari spesifik grand untuk BPD seperti untuk membangun sarana prasarana, transportasi BPD. Itu harus diberikan kepada BPD termasuk siltap buat BPD,” ujar Dimyati usai melakukan pertemuan dengan PABPDSI Banten, di salah satu Cafe di Kota Serang, Sabtu 27 April 2024 malam.
Menurutnya, BPD saat ini belum mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah daerah. Ia menilai, Pemprov Banten kurang memberikan perhatian terhadap kabupaten yang ada dibandingkan dengan perkotaan.
Akibatnya kata dia, perekonomian, pengangguran dan infrastruktur di wilayah pedesaan yang notabene berada di wilayah kabupaten masih buruk.
“Kenapa banyak infrastruktur yang kurang bagus, banyak pengangguran, banyak hal-hal lain yang perekonomiannya kurang, karena tadi perhatian dari pemerintah provinsi yang kurang,”ujar politisi PKS itu.
Atas persoalan tersebut, Dimyati mengaku terpanggil untuk menjadi gubernur Banten untuk memberikan perhatian lebih tiap kabupaten kota di Banten terutama persoalan-persoalan yang ada di wilayah pedesaan.
“Karena saya orang desa tahu betul permasalahan-permasalahan apa saja,” pungkasnya. (*)
Editor: Agus Priwandono