JAKARTA, Posviral.com – Doa menerima zakat fitrah yang shahih berikut perlu diamalkan. Mendekati Idul Fitri, umat Muslim akan berbondong-bondong menunaikan zakat.
Kewajiban membayar zakat ini bahkan termaktub dalam Al-Qur’an surat At Taubah ayat 103.
Artinya: Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Rasulullah SAW juga bersabda:
Artinya: Dari sahabat Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitri sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari ucapan sia-sia dan ucapan keji, dan sebagai sarana memberikan makanan bagi orang miskin. Siapa saja yang membayarnya sebelum shalat Id, maka ia adalah zakat yang diterima. Tetapi siapa saja yang membayarnya setelah shalat Id, maka ia terhidup sedekah sunnah biasa, (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Saat menerima zakat fitrah, mustahiq zakat disunnahkan untuk membaca doa. Doa itu berguna untuk memohonkan keberkahan bagi sang pemberi zakat kepada Allah Ta’ala, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah ayat Al-Qur’an.
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ
Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’amu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. (At-Taubah: 103).
Dilansir dari laman NU Online, Kamis (4/4/2024), Imam Syafi’i menganjurkan dibacakannya doa saat menerima zakat oleh penerima. Doa tersebut tertulis dalam kitab Taqrîrâtus Sadîdah karya Habib Hasan Ahmad Muhammad al-Kaf.
ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ
jarakallâhu fî mâ a’thaita wa bâraka fî mâ abqaita wa ja’alahu laka thahûran
Artinya: Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.
Selain doa tersebut, terdapat doa untuk menerima zakat berdasarkan hadits yang shahih.
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Abi Aufa Radhiyallahu anhuma:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أُتِيَ بِصَدَقَةٍ قَالَ: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِمْ. وَإِنَّ أَبِي أَتَاهُ بِصَدَقَتِهِ فَقَالَ: اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي أَوْفَى.
Artinya: Jika sedekah (zakat) dibawa ke hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pun berdo’a (yang artinya), “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada mereka.” Ayahku pernah membawa sedekah (zakat)nya, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a, “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada keluarga Abu Aufa.” (HR. Bukhari Muslim)
Dalam situasi lain, Rasulullah SAW pernah mendoakan orang yang memberi zakat dengan doa berikut ini:
“Diriwayatkan oleh an-Nasa-i, dari Wa-il bin Hujr Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdo’a untuk seseorang yang memberikan unta yang bagus sebagai pembayaran zakat:
اَللّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ، وَفِي إِبِلِهِ.
‘Ya Allah, berikanlah keberkahan untuk dirinya dan unta-untanya.’”
Wallahu a’lam bish shawab.
Editor : Komaruddin Bagja