“Iya, Nando (sapaan akrab Ernando) nelpon minta doa. ‘Doakan ya mah, supaya lolos’,” kata Erna Yuli Lestari (57), ibunda Ernando, di Semarang, Senin.
Pemain kelahiran Semarang 27 Februari 2002 itu tinggal bersama keluarganya di Jalan Wanamukti RT 2/RW 1, Sambiroto, Semarang.
Erna mengaku ikut tegang melihat anaknya nantinya tampil melawan Uzbekistan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar.
Persiapan secara spiritual juga dilakukannya dengan berziarah ke makam sang suami atau ayah Nando.
“Tadi sempat ziarah ke makam. Kemudian juga telpon langsung sama Ernando. Dia titip pesan disampaikan buat papahnya. Minta tolong didoakan agar lancar dan menang,” ungkap Erna.
Erna mengungkapkan tetangga-tetangganya sudah bersiap menggelar nonton bareng (nobar) di lapangan di daerahnya.
“Ini tadi persiapan (nobar) di lapangan. Dari RT saya sudah saling persiapan, baik dari makanan maupun banyak hal. Ibu RT juga yang paling semangat,” kata Erna.
Namun, Erna tidak bisa ikut nobar bersama tetangga karena dia dan keluarga diajak nobar di Polda Jateng.
“Betul, nanti malam diajak nonton di Polda. Diajak sama Pak Wakapolda,” katanya.
Ridho Aryadi Saputro, adik Ernando, mengatakan ada enam orang yang ikut nobar di Polda Jateng, termasuk ibundanya.
“Mas Nando adalah kakak yang baik, sudah seperti temen sendiri. Sering banget komunikasi, tiap mau pertandingan, maupun nanya kabar mamah sama keluarga. Baik WA (WhatsApp) maupun telepon,” kata Ridho.
Ernando adalah jebolan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Semarang yang memulai karir junior bersama Persebaya U-16 dan menjadi kiper Persebaya Surabaya sejak 2020.
Kiper bertinggi badan 178 cm itu juga pernah menjadi pemain pinjaman untuk Garuda Select, namun kembali ke klub asalnya Persebaya untuk berkarier.
Skuad asuhan Shin Tae-yong melaju ke semifinal setelah mengalahkan Korea Selatan lewat adu penalti dengan skor 11-10 di stadion yang sama, Jumat pekan lalu.