Gali Tanah Demi Harta Karun, Nasib Pria Ini Seketika Berubah

Gali Tanah Demi Harta Karun, Nasib Pria Ini Seketika Berubah


Semua orang ingin menjadi kaya. Salah satunya adalah pria asal Brasil, João Pimenta da Silva (71).

Silva ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan bergelimang harta lewat pencarian harta karun.  Menariknya, narasi harta karun yang terlintas di benaknya bukan berasal dari realitas, tetapi dari mimpi.

Iya, dia mengaku bermimpi kalau di bawah rumahnya terdapat harta karun berupa emas. Emas tersebut tentu bisa membuat Silva kaya raya.

Setelah terbangun, mimpi itu lantas diceritakan kepada tetangganya Antônio Costa. Awalnya, Costa menertawai mimpi Silva dan memintanya mengurungkan niat menggali tanah.

Namun, Silva menolak mendengar perkataan Costa. Ia tetap yakin ada emas yang bisa membuatnya kaya raya.

Alhasil, Silva yang dibantu Costa memulai penggalian tanah. Toh, menggali tanah adalah pekerjaan mudah karena Silva di masa muda berprofesi sebagai tukang gali.

Namun, saat Silva menggali tanah hingga kedalaman 40 meter, nasibnya seketika berubah. Sayang, bukan berubah jadi kaya usai menemukan batangan emas, tetapi berubah pindah alam, alias tewas.

Dalam laporan media lokal Oddity Central (11/12/2024), kejadian ini bermula saat Silva memaksa dirinya turun sendiri ke lubang galian untuk menguras air dan lumpur. Namun, saat pengurasan selesai dan Silva minta ditarik ke atas, tiba-tiba tali yang melilit badannya lepas.

“Saya mencoba menahannya, sendirian, tidak ada cara untuk meminta bantuan. Tapi, jika terus bertahan, dia akan menyeret saya ke bawah,” kata Costa.

Akhirnya, Costa mau tidak mau melepaskan Silva hingga terbentur ke dasar galian sedalam 40 meter atau setara gedung 13 lantai. Saat ditemukan, Silva dinyatakan tewas di tempat dengan kondisi patang tulang di banyak area tubuh.

Pada akhirnya, pencarian harta karun, yang memang terbukti tidak ada, dihentikan. Jadi, belajar dari kasus João Pimenta da Silva, pencarian harta untuk memupuk kekayaan harus beranjak dari aspek realitas, bukan dari imajinasi. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *