Reuters, Autocar dan Motor1 pada Jumat (31/5), melaporkan Geneva Motor Show, yang sudah berlangsung sejak 1905, ditutup karena kompetisi dan tantangan industri otomotif.
Presiden Comite Permanent du Salon International de l’Automobile Foundation Alexandre de Senarclens, penyelenggara Geneva Motor Show, sangat menyayangkan keputusan yang mereka ambil.
“Namun, kekurangan ketertarikan dari manufaktur terhadap Geneva Salon dalam konteks kesulitan industri, kompetisi dari pameran Paris dan Munich yang disukai oleh industri domestik, dan persyaratan tingkat investasi untuk memelihara pameran seperti itu, menjadi pukulan telak untuk (Geneva Motor Show) edisi mendatang,” kata Senarclens.
Senarclens juga mengonfirmasi bahwa Geneva Motor Show tidak akan kembali karena kondisi pasar otomotif Eropa tidak kondusif bagi mereka.
Geneva Motor Show mendapat pukulan berat sejak dunia dilanda pandemi COVID-19, yang membuat penyelenggara tidak bisa menggelar acara pada 2020, 2021, 2022 dan 2023. Ketika kembali tahun ini, hanya sekitar 20-an pabrikan yang berpartisipasi.
Geneva Motor Show pertama kali digelar pada 1905, saat itu mereka memamerkan mobil-mobil ikonik seperti Jaguar E-Type, Porsche 917 dan Audi Quattro.
Belakangan, Geneva Motor Show juga menjadi tempat peluncuran Lamborghini dan Ferrari.
Autocar melaporkan sebelumnya penyelenggara berencana membuka kembali Geneva Motor Show pada 17 Februari 2025. Tahun lalu penyelenggara juga mengadakan Qatar Motor Show.