Tidak ditemukan jasad manusia di kapal Titanic yang tenggelam lebih dari 100 tahun yang lalu itu menjadi pertanyaan bagi banyak orang.
Pasalnya, sejak tenggelam lebih dari 100 tahun lalu, hanya ditemukan bangkai kapal Titanic di dasar laut. Namun tidak pernah ditemukan mayat manusia di dalam kapal tersebut.
Ini juga diakui sutradara film Titanic, James Cameron. Dia telah mengunjungi dan menjelajahi kapal sebanyak 33 kali.
“Saya tidak melihat satupun sisa manusia. Kami melihat pakaian. Kami melihat sepasang sepatu yang menunjukkan adanya mayat di sana. Namun belum melihat sisa-sisa manusia,” ungkapnya kepada The New York Times tahun 2012.
Fakta tak adanya mayat manusia di dalamnya juga menimbulkan banyak teori konspirasi. IFL Science memberikan beberapa alasan terkait hal ini.
Salah satunya adalah jaket pelampung yang digunakan oleh penumpang dan kru kapal tidak bisa menjaga mereka lebih lama. Setelah meninggal, mayatnya tetap mengapung.
Berikutnya badai yang terjadi setelah kapal tenggelam mungkin membuat mayat-mayat tersebut tersapu dari lokasi. Arus laut juga jadi penyebab mereka tak ditemukan dan berada jauh pada beberapa abad berikutnya, dikutip Selasa (16/1/2024).
Selain itu, penyebab hilangnya mayat bisa juga karena ikan dan organisme laut lain di perairan Samudera Atlantik. Ada peran makhluk-makhluk tersebut sehingga tulang belulang tidak ditemukan di Titanic.
“Pada kedalaman di bawah 914 meter, Anda berada di bagian yang disebut kedalaman kompensasi kalsium karbonat. Dan air di laut dalam mengandung kalsium karbonat yang sebagian besar terbuat dari tulang,” ungkap penjelajah laut Robert Ballard kepada NPR.
“Misalnya Titanic dan Bismarck, kapal-kapal itu ada di bawah kedalaman kompensasi kalsium karbonat, jadi saat ikan dan organisme memakan dagingnya maka tulangnya akan hancur.” imbuhnya.