LEBAK,Posviral.com-Warga Kampung Babakan Kalapa, Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar meminta Dinas Kesehatan melakukan fogging.
Fogging diminta mengingat dua orang warga setempat terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) dan tengah dirawat di RSUD Adjidarmo.
“Ya, dua orang warga kami keduanya kakak beradik terkena DBD dan dirawat di RSUD Adjidarmo sebelum lebaran dan pas di hari lebaran,” kata Oman, ketua RT 07/02 Kampung Babakan Kalapa, Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Minggu 14 April 2024.
Menurutnya, warga khawatir kasus DBD akibat gigitan nyamuk DBD itu akan menjalar ke warga lainnya mengingat saat ini juga masih memasuki musim pancaroba.
Karena itu, ia berharap agar desa ataupun Puskesmas Kalanganyar atau Dinkes Lebak segera turun tangan.
“Warga berharap agar segera dilakukan penangan oleh petugas kesehatan, bisa fogging atau apa untuk menanggulangi DBD,” ujarnya.
Sementara itu, Heti warga Desa Aweh Kecamatan Kalanganyar mengatakan, kedua anaknya terkena DBD dan tengah dirawat di RSUD Asjidarmo.
“Awalnya anak saya yang paling besar dirawat tiga hari sebelum lebaran dan di hari lebaran anak kedua saya dirawat juga kena DBD. Karena itu, saya berharap agar Dinkes maupun puskesmas untuk melakukan fogging atau pemberantasan sarang nyamuk,” kata Heti.
Terpisah Plt Kepala Dinkes Lebak dr Budhi Mulyanto mengatakan, sebelum dilakukan fogging di pemukiman warga yang terkena DBD mesti dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dulu untuk menyimpulkan perlu atau tidaknya fogging.
“Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah DBD salah satunya fogging atau pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Fogging dilakukan bila telah melakuan PE dan hasilnya emang diperlukan,” katanya.
Dia mengatakan, fogging merupakan langkah terakhir dimana kegiatan pencegahan yang utama adalah PSN 3M Plus. Langkah dengan 3M Plus yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
“Jika warga menjaga kebersihan lingkungan dengan baik dipastikan tidak akan mudah terjadi penularan penyakit DBD,” tukasnya.
Diketahui hingga akhir Februari 2024 DBD di Lebak mencapai 773 kasus dan 4 orang meninggal dunia. (*)
Reporter: Nurabidin
Editor: Agung S Pambudi