Jakarta, Posviral.com- Indonesia – Selama bertahun-tahun, Apple mendominasi pasar HP flagship di China. Namun masa kejayaan iPhone di China kian merosot sejak tahun lalu.
iPhone dianggap tak lagi memiliki daya tarik seperti dulu. Selama enam minggu pertama tahun ini, yang merupakan musim puncak bagi konsumen di China untuk membeli HP baru, penjualan iPhone turun 24% dari tahun sebelumnya.
Sementara menurut Counterpoint Research, penjualan salah satu rival Apple di China, Huawei, melonjak 64%.
Ini menjadi masa yang penuh tantangan bagi Apple. Para analis mengatakan produk terbarunya, headset realitas virtual seharga US$3.500 yang dirilis pada Februari, masih butuh beberapa tahun lagi untuk mendapatkan daya tarik pelanggan mainstream.
Selama satu dekade, China telah menjadi pasar terpenting iPhone setelah Amerika Serikat dan menyumbang sekitar 20% penjualan Apple.
Kini, cengkeraman perusahaan tersebut di China dapat tergeser oleh serangkaian faktor, seperti perlambatan belanja konsumen, meningkatnya tekanan dari Beijing agar masyarakat menghindari perangkat yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan Amerika, dan kerasnya persaingan dengan pemain lokal seperti Huawei dan Xiaomi.
Tanpa pengurangan tekanan geopolitik secara signifikan, akan sulit bagi Apple untuk mempertahankan posisinya.
“Masa keemasan Apple di China telah berakhir,” kata Linda Sui, direktur senior di TechInsights, dikutip dari The Economic Times, Kamis (28/3/2024).
“Salah satu alasan terbesarnya adalah meningkatnya ketegangan Posviral.com AS dan China mengenai perdagangan dan teknologi,” lanjutnya.
Belum lagi Apple harus berurusan dengan hukum karena pelanggaran aturan di beberapa negara. Di Uni Eropa, Apple menerima denda sebesar US$2 miliar karena praktik streaming musik anti-kompetitif, dan gugatan pemerintah Amerika yang mengklaim Apple melanggar Undang-Undang Antimonopoli.
Secara garis besar, pasar HP China terbagi oleh sejumlah perusahaan. Merek dalam negeri seperti Vivo, Oppo, dan Xiaomi bersaing dengan Apple dan Huawei untuk mendapatkan bagian terbesar.
Apple mulai menjual iPhone di Tiongkok pada tahun 2009. Terakhir kali Apple kalah dari Huawei adalah pada tahun 2019, pemerintahan Trump secara tidak sengaja memperpanjang masa pakai Apple dengan membatasi perusahaan-perusahaan teknologi AS untuk bertransaksi dengan Huawei.
Google, pembuat sistem operasi Android, dan beberapa perusahaan semikonduktor memutus dukungan mereka terhadap pembuat ponsel pintar asal China tersebut.
Namun pembatasan dari AS malah memaksa Huawei untuk mengembangkan chip nirkabel dan sistem operasinya sendiri, sehingga menghasilkan teknologi di balik Mate 60 Pro.
Sistem operasi ini telah menjadi daya tarik bagi pembeli di China, dan banyak perusahaan teknologi besar di sana yang telah membuat aplikasi khusus untuk sistem operasi tersebut, sehingga semakin membatasi pengguna dari platform yang digunakan di luar negeri.
[Gambas:Video CNBC]
Jangan Lupa untuk Share dan Komen Ya
HP China Tak Terkenal Laris Walau Pasar Smartphone Mandek
(fab/fab)