Pada babak pertama, Persis bermain penuh semangat untuk bisa mengalahkan Persita pada pertandingan terakhir di kandang mereka sendiri dan di depan ribuan penonton yang memadati stadion internasional di kota Solo itu.
Persis justru lebih dahulu kebobolan pada menit 20 melalui serangan balik cepat Persita yang dilakukan pemain nomor punggung 37, Mohcine Hassan Nader, sehingga mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk Persita.
Persis berupaya meningkatkan serangan dan sejumlah tembakan masih bisa dihalau kiper Persita Christian Rontini.
Persis baru bisa menyamakan kedudukan pada menit 40 melalui tendangan kaki pemain nomor punggung 19, David Gonzales Gomes, setelah memanfaatkan umpan Sho Yamamoto. Gol Persis mengubah kedudukan menjadi imbang 1-1. Kedudukan imbang ini bertahan hingga babak pertama berakhir.
Di babak kedua, Persis kembali kebobolan pada menit 70 melalui tendangan kaki pemain nomor punggung 88, Fahreza Sudin, setelah terjadi kemelut di daerah kotak penalti Persis.
Kedudukan 1-2 untuk Persita tersebut bertahan hingga wasit yang memimpin pertandingan, Aprisman Aranda, meniup peluit panjang tanda babak kedua usai. Wasit mengeluarkan kartu kuning untuk Mohcine Hassan Nader, M Dadrian Ilham (Persita), dan M Faqih Maulana (Persis).
Pelatih Persis Solo Milomir Seslija usai pertandingan menyatakan bahwa anak-anak asuhnya tidak bermain seperti biasanya dan beberapa karakter permainan yang ditampilkan pun tidak berjalan lancar seperti operan bola-bola panjang.
Pada saat yang sama pemain Persita terlihat lebih termotivasi untuk bisa masuk mencuri poin pada pertandingan melawan Persis.
“Kami tidak memainkan laga yang baik melawan Persita. Kami mungkin akan berusaha ke laga selanjutnya,” katanya.
Sementara pelatih Persita Tangerang, Luis Edmundo Duran Riqueme mengatakan, bahwa Persita menjalani pertandingan yang sangat sulit karena Persis Solo bermain di kandang sendiri. Selain itu, beberapa pemain juga tidak bisa diturunkan karena sejumlah alasan.
Namun, menurut dia, para pemain Persita mempunyai motivasi tinggi mengalahkan Persis sehingga bisa mencetak gol lebih dahulu ke gawang tim tuan rumah.
“Kami sempat menguasai pertandingan kemudian hilang karena Persis mulai meningkat. Tapi tim tetap menjaga organisasi pertahanan dan pada babak kedua harus lebih agresif untuk bisa mencetak gol ke gawang lawan,” katanya.