BANTUL-Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Bantul berhasil meraih juara pada ajang Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA Terbaik Tingkat DIY 2024 yang digelar di Gedung Grhatama Pustaka, Kapanewon Banguntapan, Selasa (7/5/2024).
Atas prestasinya tersebut, MAN 3 Bantul berhak mewakili DIY dalam Lomba Perpustakaan SMA/SMK/ MA Tahun 2024 di tingkat nasional yang digelar oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).
MAN 3 Bantul meraih juara setelah meraih nilai tertinggi yakni 940,95 poin. Di peringkat kedua ada MA Mualimat Muhammadiyah Yogyakarta (Kota Jogja) dengan 903,00 poin dan peringkat ketiga ada SMAN 1 Cangkringan (Sleman) dengan 887,85 poin.
Pada 2023, wakil DIY yang melaju ke tingkat nasional adalah Perpustakaan MA Negeri 2 Yogyakarta yang meraih juara harapan II di klaster II. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY Kurniawan mengatakan, kelima peserta yang ambil bagian dalam perlombaan tersebut adalah MA Mualimat Muhammadiyah Yogyakarta (Kota Jogja), SMAN 1 Cangkringan (Sleman), MAN 2 Bantul (Bantul), SMAN 1 Lendah (Kulonprogo), dan SMKN 3 Wonosari (Gunungkidul).
Menurut Kurniawan, pihaknya sengaja menggelar lomba sebagai lanjutan dari amanah Perpusnas. Perlombaan tersebut dilakukan secara berjenjang.
“Jadi yang ikut lomba hari ini [kemarin] adalah wakil dari masing-masing kabupaten dan kota di DIY. Mereka yang ikut kali ini sudah lolos penjaringan di tingkat kabupaten, sebelum akhirnya ikut di tingkat provinsi. Jadi nanti yang lolos di tingkat provinsi akan langsung ke tingkat nasional, mewakili DIY,” kata Kurniawan.
Kurniawan menambahkan, kegiatan perlombaan digelar untuk mengembangkan potensi perpustakaan, utamanya dalam hal peningkatan literasi. Selain itu, dengan perkembangan zaman dan pesatnya perkembangan informasi, maka perpustakaan harus merambah ranah digital.
“Untuk itu kami terus mendorong mereka mengikuti perkembangan zaman. Kami ingin kualitas mereka meningkat agar literasi yang ada semakin baik,” jelasnya.
Mengenai kriteria penilaian, Kurniawan mengungkapkan ada 12 kriteria. Namun, secara garis besar ada dua hal yang menjadi fokus penilaian. Peserta lomba harus memenuhi standar dan akreditasi sesuai dengan Perpusnas. Selain itu, keberadaan perpustakaan juga harus bermanfaat, tidak hanya bagi siswa tapi juga warga sekitar. “Kalau bisa diakses tidak hanya oleh siswa akan menjadi nilai plus bagi mereka,” terang Kurniawan.
Adapun tahapan penilaian dimulai dari pengiriman berkas yang berlangsung 25 Maret sampai 23 April 2024. Setelah itu ada visitasi pada 29 April hingga 2 Mei 2024. “Sedangkan presentasi dan pengumuman dilakukan hari ini [kemarin],” kata Kurniawan.
Kurniawan juga menyampaikan, sejauh ini, semangat para peserta lomba dan perpustakaan sekolah di DIY luar biasa. Mereka berlomba menampilkan keunikan. Ada perpustakaan yang semangat mengembangkan koleksi. “Ada juga yang mengoptimalkan layanan teknologi dan aspek budayanya,” kata dia. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News