CILEGON, Posviral.com-Merefleksikan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Kota Cilegon, mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) membentangkan spanduk dibeberapa titik sebagai bentuk kritikan kepada Pemkot Cilegon.
Spanduk tersebut disebar mulai di depan Pemkot, Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Mall, JPO Matahari Lama, JPO Ramayana, dan JPO Cibeber.
Ketua Umum Pengurus Pusat IMC, Arifin Solehudin mengingatkan agar pemerintah dan masyarakat tidak terlena dalam euforia HUT Kota Cilegon, karena menurutnya masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan.
“Salah satu yang masih menjadi PR adalah persoalan pencemaran lingkungan yang menyebabkan gangguan pernapasan atau ISPA. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Cilegon terdapat 3.878 kasus ISPA tahun 2023, kemungkinan juga kasus ini bisa lebih banyak dari angka tersebut,” katanya kepada RADARBANTEB.CO.ID, Sabtu 27 April 2024.
Selanjut, Arifin menilai, bahwa ada yang error di dalam tubuh BUMD Kota Cilegon, yang mana BUMD seharusnya mampu mendongkrak PAD. Namun menurutnya masih minim untuk menyumbangkan PAD.
“Jadi ketika PAD kita naik atau maksimal kami yakin untuk sejahterakan masyarakat Kota Cilegon bukan hal yang tidak mungkin, jangan sampai latah, mengejar apresiasi atau penghargaan tapi minim profit,” jelas Arifin.
Kemudian menurut Arifin, terkait RPJMD jangan hanya dijadikan lembaran atau lampiran-lampiran fiktif, karena dirinya menilai program yang tertuang dalam RPJMD masih ada yang belum terealisasi.
“IMC menuntut kepada pemangku kebijakan eksekutif ataupun legislatif untuk bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pembangunan yang tertuang dalam RPJMD,” tegasnya.
Pada momen HUT ke-25 Kota Cilegon ini juga mengingatkan kepada ASN yang di kota Cilegon agar tetap menjaga netralitas, ASN buka menjadi alat politik.
“Jadi jangan sampai membodohi masyarakat demi kepentingan politik,” ucap Arifin.
Dari banyaknya persoalan yang ada di Kota Cilegon, IMC melihat di usia yang ke-25 tahun kota Cilegon, ia mengibaratkan seperti anak dewasa yang kehilangan arah, dihadapkan dengan banyaknya persoalan tetapi pemerintah belum mampu untuk menuntaskan. (*)
Reporter: Raju
Editor: Agung S Pambudi