Jakarta, Posviral.com – Usai memperkenalkan V30e pekan lalu, sepertinya Vivo tengah bersiap dengan smartphone baru di segmen menengah.
Hal itu diketahui dari laman situs Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI)yang menyantumkan Vivo Y18 dalam daftar penerima sertifikat regulator untuk izin edar.
Nomor sertifikat 98894/SDPPI/2024 atas nama pemohon PT VIVO MOBILE INDONESIA telah diterbitkan pada 26 April 2024 dengan kode perangkat “VIVO V2333” dengan nama pemasaran “Vivo Y18”.
Belum ada konfirmasi resmi dari Vivo perihal kemunculan Y18 di daftar SDPPI ini, jadi belum diketahui kapan smartphone akan diperkenalkan ke konsumen.
Sambil menantikan ponsel menengah terbaru Vivo hadir di tanah air, mari kita intip spesifikasi dan harganya, karena Vivo Y18 sudah diperkenalkan pekan lalu di negara India.
Fitur-fitur premium sebelumnya telah mengalir ke perangkat kelas menengah dan bahkan entry-level dengan kecepatan yang stabil, dan vivo Y18 baru pasti dapat membuktikan hal tersebut.
Ponsel ini hadir dengan desain tampak premium di bagian belakang, yang menggunakan proses pemahatan mikro 3D dalam varian Gem Green, yang mengukir riak perak di pelat belakang.
Dikombinasikan dengan lapisan skala nm, hasilnya adalah tekstur seperti permata, itulah nama jalur warna tersebut.
Baca Juga: Vivo Y200 Pro 5G Kantongi Sertifikasi Bluetooth SIG, Peluncurannya Dalam Waktu Dekat
Kedengarannya tidak terlalu bagus untuk panel OLED, tapi ini adalah LCD sehingga prestasinya cukup luar biasa.
Anda juga mendapatkan “pelindung mata asli” yang disertifikasi oleh TUV.
Baca Juga: Setelah 5G, Vivo Y100 4G Mulai Dijual Resmi di Indonesia
Layarnya berukuran 6,56 inci dengan refresh rate 90 Hz dan resolusi 720×1612.
Ponsel ini ditenagai oleh SoC Helio G85 MediaTek, dipasangkan dengan RAM 4GB dan penyimpanan 64/128GB yang dapat diperluas.
Ponsel ini menjalankan Android 14 dengan Funtouch OS 14 vivo di atasnya dan berukuran 163,63 x 75,58 x 8,39 mm dan berat 185g.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Vivo V30e 5G yang Baru Rilis di Indonesia, Tipis Bertenaga