“Kalau diperhatikan, jumlah pos pengamanan di sepanjang jalur mudik dan milir pada Lebaran kali ini tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya,” kata pemilir tujuan Jakarta, Anton saat ditemui di Ajibarang, Banyumas, Senin malam.
Menurut dia, keberadaan pos-pos pengamanan tersebut sangat dibutuhkan oleh pemudik maupun pemilir yang membutuhkan informasi terkait dengan berbagai hal termasuk jalur yang akan dilaluinya.
Ia mengaku sempat kebingungan saat membutuhkan informasi kondisi jalur selatan Jateng dalam perjalanan mudik ke Kulon Progo.
“Biasanya di Simpang Rawalo, Banyumas, ada pos pengamanannya namun sekarang tidak ada. Saya baru mendapatkan informasi di Pos Terpadu Sampang, Cilacap,” katanya.
Kendati jumlah pos pengamanannya berkurang, dia mengakui jika Polri tetap menempatkan personelnya di lokasi-lokasi tertentu terutama titik-titik rawan macet.
Akan tetapi, kata dia, penempatan personel di titik-titik yang disebut strong point tersebut hanya dilakukan jika ada potensi kemacetan.
“Jadi, alangkah baiknya jika lokasi tersebut tetap diadakan pos pengamanan seperti tahun-tahun sebelumnya yang selalu dijaga meskipun tidak ada potensi kemacetan, sehingga pemudik lebih merasa aman dan nyaman,” katanya.
Pemilir lainnya, Fandi mengatakan suasana arus milir Lebaran 2024 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya terutama sebelum pandemi COVID-19.
Bahkan, kata dia, arus milir kali ini sangat padat sehingga perjalanan dari Kebumen hingga Ajibarang lebih lama dari biasanya.
“Pada masa lebaran sebelum COVID-19, biasanya dari Kebumen sampai Ajibarang hanya 3 jam perjalanan. Tadi saya berangkat dari Kebumen pukul 14.00 WIB, sampai di Ajibarang pukul 18.00 WIB,” kata dia yang hendak memilir ke Cikarang dengan bersepeda motor bersama istri dan anaknya.
Ia mengharapkan keberadaan pos-pos pengamanan di sepanjang jalur mudik-milir dapat dihidupkan kembali seperti tahun-tahun sebelumnya agar arus kendaraan yang melintas lebih teratur.