Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya masih mencari penyebab kenaikan harga bawang merah di pasaran.
“Kami belum mendapat informasi kenaikan harga bawang merah lagi. Akan tetapi, kami masih mencari penyebab kenaikan harga bawang merah itu apakah karena gagal panen atau faktor kondisi cuaca,” katanya.
Menurut dia, kenaikan harga bawang merah di pasaran diduga bukan karena faktor transportasi sehingga menyebabkan pasokan bahan bumbu dapur tersebut langka namun dimungkinkan akibat hasil panen yang tidak sesuai harapan.
“Kami berharap masyarakat tidak perlu panik dengan kenaikan harga bawang merah itu karena kami berusaha untuk menstabilkan bahan bumbu dapur di pasaran,” katanya.
Pedagang bumbu dapur Pasar Induk Batang Yati mengatakan kenaikan harga bawang merah memang cukup drastis yaitu semula hanya Rp40 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp65 ribu per kilogram.
Kenaikan harga bawang merah tersebut, kata dia, sudah terjadi sejak sepekan terakhir ini sehingga para pedagang bumbu tidak berani mengambil stok bawang merah dengan jumlah besar karena takut merugi.
“Ya, saya nggak berani mengambil (stok) banyak, paling 10-20 kilogram karena modalnya tidak ada dan takut merugi. Kami berharap harga bawang merah ini kembali stabil yaitu sekitar Rp30 ribu per kilogram,” katanya.