Jakarta, Posviral.com- Indonesia – Alibaba tertinggal dari para pemain e-commerce China lainnya akhir-akhir ini. Saham sang raksasa yang saat itu tidak tergoyahkan bahkan kalah bersaing dengan induk Pinduoduo, PDD Holdings, pada Desember 2023 lalu.
Untuk menanggapi kondisi ini, Alibaba telah melakukan perubahan penting untuk menyederhanakan struktur bisnisnya dan meningkatkan efisiensi. Setahun setelah merestrukturisasi Grup Alibaba, salah satu pendiri Jack Ma menggungah memo di intranet Alibaba dalam upaya untuk meningkatkan semangat kerja di Posviral.com stafnya.
Ma dalam memonya, mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah mengambil “pendekatan bedah untuk menyembuhkan penyakit sebuah perusahaan besar.”
Adapun raksasa teknologi China itu baru-baru ini menunda debut keuangan cabang logistiknya, Cainiao, di Hong Kong.
Sebaliknya, Alibaba berusaha membeli seluruh sisa saham di unit tersebut, yang bertujuan untuk meningkatkan sinergi Posviral.com Cainiao dan bisnis e-commerce-nya.
Namun, menurut Ma, Alibaba harus tetap mengutamakan pengalaman pelanggan dibandingkan mengejar pertumbuhan secara membabi buta.
Ma juga mengungkapkan kegembiraannya atas munculnya teknologi AI dan dampaknya terhadap industri e-commerce, dengan menyatakan bahwa “semuanya baru saja dimulai dan kami tepat waktu!”
Memo tersebut mengikuti Joe Tsai, salah satu pendiri Alibaba, yang berbagi sentimen serupa dalam wawancara podcast dengan Nikolai Tangen dari Norges Bank Investment Management. Dalam video tersebut, Tsai disebut telah mengungkapkan kesalahan masa lalu Alibaba dengan sangat terbuka.
“Terima kasih kepada Joe atas keberanian dan rasa tanggung jawabnya. Membuat kesalahan bukanlah hal yang menakutkan; tidak ada yang kebal dari kesalahan. Yang benar-benar menakutkan adalah tidak mengetahui, tidak mengakui, dan tidak mengoreksinya,” kata Ma, dikutip dari Tech In Asia, Kamis (12/4/2024).
Tsai mengatakan dalam wawancara bahwa Alibaba telah lupa siapa pelanggan sebenarnya, yang pada akhirnya memengaruhi harga sahamnya. Saham perusahaan telah turun 77% dari puncaknya pada tahun 2020, kehilangan nilai pasar sebesar US$332 miliar hingga saat ini.
Namun, Tsai, bersama dengan CEO Alibaba Eddie Wu, telah memimpin perubahan yang lebih luas di dalam perusahaan, yang dipuji oleh Ma dalam memonya.
“Jalan reformasi dan inovasi tidak akan pernah disertai dengan tepuk tangan karena kita sedang mengubah kebiasaan buruk dan kepentingan pribadi kita. Jalannya panjang, tapi kita tidak sendirian dalam menempuhnya,” kata Ma.
“Di masa depan, kita harus lebih proaktif dan cepat dalam mengubah diri kita sendiri, dan kita memerlukan upaya reformasi yang lebih besar untuk membangun masa depan yang cerah bagi Alibaba”.
[Gambas:Video CNBC]
Jangan Lupa untuk Share dan Komen Ya
Jack Ma Banting Setir Jualan Makanan, Isinya Masih Misterius
(miq/miq)