Saat Mahfud MD Bicara Kekalahannya di Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Iya Marah, Tapi Tetap Jalan

Saat Mahfud MD Bicara Kekalahannya di Pilpres 2024 Sambil Tertawa

Posviral.com, Yogyakarta – Mantan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03, MD Mahfud menceritakan kisah kekalahannya pada Pilpres 2020. Dengan nada jenaka, mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan ini berbicara di almamaternya, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Selasa, 30 April 2024.

Awalnya, pasangan Ganjar Pranowo Ia menceritakan kisahnya pernah menduduki berbagai jabatan di pemerintahan, mulai dari menteri hingga Dewan Pengarah Ideologi Pancasila. Dia kemudian melanjutkan untuk menceritakan tentang tantangannya Pilpres 2024.

“Dari menteri ke menteri lagi, lalu ke DPR, lalu ke ketua Mahkamah Konstitusi, lalu ke Dewan Pengarah Ideologi Pancasila, lagi ke menteri, lalu dia ikut pemilu presiden dan kalah,” kata Mahfud sambil tersenyum diikuti oleh gelak tawa civitas UII Yogyakarta.

Mahfud MD mendukung Angkol

Dalam forum bertajuk Seminar Nasional Agama dan Negara dalam Wacana Indonesia Kontemporer, Mahfud tak menampik dirinya juga kecewa dengan hasil pemilu presiden. Diketahui, pasangan Ganjar-Mahfud memperoleh suara paling sedikit, kalah dibandingkan pasangan lainnya. Prabowo-Gibran DAN Anies-Muhaimin.

“Saya kesal, saya kesal, tapi jangan ribut lagi,” ujarnya. “Mereka kalah, kalah, putusan hakim menyelesaikan seluruh perselisihan, jangan ribut kalau sudah diputuskan,” imbuhnya.

Keputusan Mahfud menerima kekalahan, kata dia, agar situasi negara tetap kondusif. “Kalau kita menang, yang lain bikin skandal padahal sudah diputuskan, kita tetap kalah dan bikin skandal, maka ini belum selesai,” ujarnya. “Jika kami kalah, kami terus membuat keributan, negara menang.” Tidak berhasil, keputusan hakim sudah diambil. tintaSudah waktunya kita pergi ke tempat lain, pindah.”

Kembali ke kampus

Iklan

Mahfud menambahkan, meski sempat menduduki beberapa jabatan pemerintahan, namun ia tak pernah benar-benar meninggalkan dunia perguruan tinggi. Oleh karena itu, ia tidak khawatir untuk berhenti dari jabatannya sebagai pejabat publik setelah kalah dalam pemilihan presiden.

“Saya sudah 24 tahun merantau dunia di Jakarta, berpindah dari satu institusi ke institusi lain dan kembali ke kampus,” ujarnya.

Apakah Anda ditanya tentang langkah selanjutnya setelah pemilihan presiden? Mahfud belum menjawab panjang lebar. “Kita lihat saja, semua peristiwa itu dinamis, jadi saya selama ini di kampus. Semua ini akan terus terungkap, yang jelas perjuangan tidak akan berhenti,” ujarnya.

Menurutnya, pertarungan akan terus berlangsung dinamis. “Pertarungannya tergantung di mana, kanan, kiri, tengah, depan, belakang, nanti kita lihat dinamikanya,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *