Jakarta (Posviral.com) – Pabrikan otomotif asal Vietnam, VinFast mendapat gugatan dari pengadilan California, dikarenakan perusahaan tersebut belum membayarkan kewajibannya kepada perusahaan jasa real estate di kawasan tersebut sebesar 356 ribu dolar AS atau setara dengan Rp5.7 miliar.
CarsCoops pada Selasa mengabarkan bahwa VinFast belum membayarkan kewajibannya terhadap gerai yang mereka tempat di Palo Alto sejak Mei 2023 dan hingga sekarang.
Perusahaan real estat tersebut mengatakan telah mengirimkan pemberitahuan kepada produsen mobil Vietnam tersebut, untuk membayar atau berhenti pada tanggal 26 April.
Baca juga: VinFast tarik 2.781 model VF8 di pasar domestik
Meskipun perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam masalah hukum yang sedang berlangsung sering menolak berkomentar, VinFast menanggapinya dengan mengatakan bahwa mereka telah melakukan pembayaran sewa bulanan.
“Tuduhan bahwa VinFast belum membayar sewa mulai 1 Mei 2023 hingga 1 April 2024 tidak akurat,” katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan kepada Reuters.
“Kami telah melakukan pembayaran sewa bulanan hingga dan termasuk Maret 2024. Kami telah menangguhkan pembayaran sewa sejak April 2024 karena negosiasi yang sedang berlangsung dengan pemilik untuk mengubah perjanjian sewa.”
Permasalahan mengenai pembayaran sewa salah satu gerai mereka, mungkin bukan prioritas bagi VinFast saat ini, karena beberapa waktu yang lalu beredar kabar bahwa regulator keselamatan federasi California, telah menyelidiki penyebab kecelakaan yang melibatkan VF8 yang menewaskan empat orang.
Sebagaimana diketahui bersama, pada April lalu, Tarun dan Rincy George serta kedua anaknya tewas ketika mereka berkendara menggunakan kendaraan VF 8 yang saat itu menabrak pohon dan terbakar di Pleasanton, California
NHTSA menerima keluhan dari pemilik VF 8 yang meminjamkannya kepada George, yang mengungkapkan bahwa sebelumnya kendaraan tersebut telah mengalami masalah bagian setir kemudi pada SUV tersebut dan khawatir masalah ini yang menyebabkan terjadinya kecelakaan maut tersebut.