“Wuling kini bermitra dengan pemerintah Indonesia untuk enam konferensi internasional,” kata Liu Yan, direktur pemasaran Wuling Motors, kepada Xinhua di Provinsi Bali pada Minggu (1/9), menyoroti kolaborasi yang sedang berjalan perusahaan tersebut dengan pemerintah Indonesia.
Forum Indonesia-Afrika (Indonesia-Africa Forum/IAF) kedua, yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, dijadwalkan berlangsung di Bali pada 1-3 September tahun ini.
Jalanan di Bali diramaikan dengan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) Wuling yang menampilkan logo semarak khas forum tersebut, menambah elemen visual yang menarik di Pulau Dewata.
Berbagai EV yang dihiasi dengan pola sayap yang melambangkan keterbukaan dan kerja sama serta slogan “Membentuk Hari Esok yang Bersih” (Shaping Clean Tomorrow) ini menegaskan komitmen forum tersebut terhadap pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Liu menceritakan perjalanan Wuling dengan pemerintah Indonesia, yang dimulai pada 2022 ketika perusahaan itu menyediakan 300 unit EV untuk KTT G20.
Sejak saat itu, Wuling telah memasok lebih dari 900 unit EV untuk berbagai acara internasional bergengsi yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, termasuk KTT ASEAN, Forum Negara-Negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States Forum), serta Forum Air Dunia (World Water Forum).
“Tidak ada satu pun masalah keamanan atau pemeliharaan yang dilaporkan. Kami memastikan pelaksanaan konferensi internasional ini berjalan dengan lancar, dan rekam jejak sempurna ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) Republik Indonesia (RI) dan departemen pemerintah lainnya,” ungkap Liu.
Untuk IAF, Wuling menyediakan 158 unit EV, termasuk 100 unit Wuling Binguo dan 58 unit Wuling CloudEV, untuk mengantarkan para delegasi dari 52 negara. Kemitraan ini menyoroti komitmen Wuling untuk mendukung inisiatif transportasi ramah lingkungan di Indonesia dan pengembangan industri EV lokal.
“Tujuan utama kami adalah mendukung visi pemerintah Indonesia untuk membentuk masa depan yang bersih dan cerah dengan menyediakan opsi transportasi yang ramah lingkungan, aman, dan efisien. Selain itu, kami juga berniat mempercepat pembentukan rantai industri EV di Indonesia,” tutur Liu.
Untuk memastikan kelancaran operasional kendaraan tersebut selama forum berlangsung, Wuling menyiapkan sejumlah fasilitas pengisian daya di pusat parkir dan menyediakan layanan perawatan selama 24 jam dengan tim yang terdiri dari 52 staf. Selain itu, perusahaan tersebut juga mengadakan pelatihan khusus untuk 116 pengemudi dari Kemensetneg RI.
Eka Denny Mansjur, kepala Biro Umum Kemensetneg RI, menyatakan optimisme untuk kelanjutan kolaborasi dengan Wuling. “Kami berharap Wuling dapat terus bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk berbagai kegiatan internasional di masa depan, mendukung transformasi menuju teknologi transportasi ramah lingkungan di Indonesia,” kata sang pejabat.
Secara khusus, kedua model yang digunakan dalam forum tersebut diproduksi di pabrik Wuling yang berlokasi di Cikarang, Provinsi Jawa Barat, dengan kandungan lokal mencapai lebih dari 40 persen untuk memenuhi persyaratan pemerintah Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Wuling untuk mendukung industri EV lokal.
Ketiga model Wuling di Indonesia, yakni CloudEV, Binguo, dan AirEV, telah memenuhi persyaratan tersebut, kata Liu, seraya menambahkan bahwa perusahaan itu mempekerjakan langsung lebih dari 1.000 orang di Indonesia, dengan lebih dari 10.000 lapangan kerja tercipta di seluruh rantai pasokan.
Dia menekankan bahwa Wuling membangun kehadiran yang kuat sejak memasuki pasar Indonesia pada 2017, melayani lebih dari 150.000 pelanggan dan menjual lebih dari 22.000 unit EV, meraih lebih dari 50 persen pangsa pasar, serta menjadi salah satu merek EV terlaris di Indonesia.
“Investasi pesat Wuling di sektor EV Indonesia tidak hanya mendorong perkembangan produsen mobil lokal lainnya, tetapi juga menarik lebih banyak merek EV China di pasar Indonesia, sehingga memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen,” imbuhnya.