Posviral.com, Jakarta – Aceh, yang menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional atau PON 2024 bersama dengan Sumatra Utara, terkenal dengan kopinya. Di tempat ini terdapat banyak kedai kopi yang terkenal di kalangan wisatawan, salah satunya adalah Kedai Solong. Kedai Solong yang berada di Jalan Iskandar, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, itu ketiban berkah karena dikunjungi banyak tamu menjelang PON dimulai.
Pemilik Kedai Solong, Haji Nawawi atau yang lebih akrab disapa Haji Solong mengatakan bahwa setiap hari Kedai Solong mampu menjual rata-rata 700 cangkir kopi per hari. Namun, menjelang PON 2024, Haji Solong mengatakan bahwa kedai kopi yang berdiri sejak 1974 ini mulai mengalami peningkatan.
“Kalau sudah ada acara ini (PON 2024) tentu ada peningkatan ya, itu udah jelas semua…kalau ini belum seberapa banyak, mungkin setelah pembukaan nanti ya karena yang datang baru panitia-panitia, kalau atlet belum kan (masih di karantina),” kata Haji Solong.
Kedai tradisional
Kedai kopi ini tak pernah sepi dari pengunjung. Mulai dari pagi, sore, hingga malam, para pengunjung silih berganti datang. Kedai ini bukan sekadar tempat menyesap kopi nikmat, tetapi juga menjadi tempat bercengkrama dan bercanda.
Pengunjung merasa nyaman berada di kedai ini karena nuansanya sederhana dan tradisional, menawarkan kehangatan masa lampau. Kesederhanaannya terlihat peletakan meja yang membuat para pelanggan bisa berdekatan. Selain itu, tersedia berbagai macam jajanan dan kue tradisional yang dihidangkan di atas meja, seakan menyuruh para pelanggan untuk tak boleh beranjak dari masa lalu.
Haji Solong mengungkapkan bahwa nuansa sederhana ini tetap dipertahankan karena para konsumen justru lebih senang dengan nuansa yang tetap dipertahankan sejak zaman dulu di kedai kopi ini.
“Saya coba berapa kali wawancara sama konsumen yang datang ke sini, tanya bagaimana kalau diubah nuansanya, tapi para pelanggan itu mengatakan jangan biar begini aja (enggak usah berubah ke modern),” ujar Haji Solong.
Selain nuansa kedainya, pengolahan kopi juga dilakukan dengan cara tradisional. Pengunjung bisa melihat proses pembuatannya seperti menonton atraksi.