Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan letter of intention (LoI) kedua perusahaan tersebut belum lama ini.
“Kami tidak hanya akan meningkatkan ketersediaan baterai lithium berkualitas tinggi, tetapi juga mendukung komitmen negara untuk mengurangi emisi karbon dan mempromosikan efisiensi energi,” kata CEO PT Smart Electric Vehicle Indonesia (Sedaya), Arief, dikutip dari keterangan resminya.
Proses konstruksi pabrik ini akan dimulai pada awal tahun depan dan diharapkan mulai beroperasi per akhir 2026. Kerja sama ini akan mendukung penguatan ekosistem EV dan energi terbarukan di Indonesia.
Selain itu, kemitraan ini juga diharapkan dapat memberikan efek positif terhadap perekonomian lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan transfer teknologi, sekaligus memperkuat rantai pasok lokal untuk baterai lithium.