Posviral.com, Jakarta – Indonesia dinyatakan sebagai negara dengan jumlah pengguna smartphone dan internet yang tinggi. Kondisi ini memicu minat raksasa teknologi global untuk berinvestasi di Indonesia. Yang terakhir menunjukkan minat adalah apel DAN microsoft melalui Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Investasi yang dilakukan Apple berujung pada hadirnya Apple Developer Academy di Bali. Sementara itu, Microsoft ingin mengucurkan dana investasi senilai $1,7 miliar atau setara Rp 27,6 triliun untuk pengembangan kecerdasan buatan dan infrastruktur cloud selama empat tahun ke depan.
Pengamat telekomunikasi Heru Sutadi menilai ketertarikan kedua raksasa teknologi tersebut tak lepas dari besarnya jumlah pengguna ponsel pintar dan internet di Indonesia. Oleh karena itu, banyak raksasa teknologi yang tergiur untuk menginvestasikan asetnya di Indonesia, ujarnya saat dihubungi, Kamis, 2 Mei 2024.
Meski demikian, Heru menilai investasi yang dilakukan raksasa teknologi global tersebut belum membawa dampak atau perubahan signifikan terhadap kemajuan dan prospek digital di Indonesia. “Jangan sampai kita jadi pasar saja. Ibaratnya mereka berinvestasi, tapi kemudian tenaga kerjanya dibawa keluar Indonesia,” kata Heru.
Heru menyatakan tidak menentang investasi asing. Ia menambahkan, dirinya hanya mengingatkan bahwa investasi yang dilakukan mempunyai komitmen yang jelas untuk mendukung kemajuan Indonesia dalam banyak aspek. Salah satunya adalah pembangunan digital dan ekonomi.
“Investasi yang masuk harus memberikan nilai dan berdampak,” kata rekrutan eksekutif ICT Institute ini, seraya mengingatkan kita bahwa kita harus terus mematuhi standar dan pedoman perlindungan data pribadi.
Jenis investasi apa yang diharapkan?
Membangun pusat data dan pabrik untuk memproduksi perangkat, kata Heru, merupakan bentuk investasi nyata. Karena dapat berdampak pada masyarakat lokal di Indonesia untuk bekerja dan menikmati aset yang diberikan Negara. “Kalau hanya membawa produk, itu hanya penjualan yang disamarkan sebagai investasi,” kata Heru.
Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selanjutnya Heru pun memerintahkannya untuk hadir. Pusat Data yang berbasis dan dibangun langsung di Indonesia untuk produksi perangkat lunak dll. Tindakan ini, menurutnya, bisa dianggap sebagai investasi yang bermanfaat dan berdampak tinggi. Sebab dia mempunyai bentuk fisik yang jelas dan bisa dilihat perkembangannya.
Selanjutnya, pada bulan Oktober Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi akan mulai berlaku. Heru mengimbau perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia menekankan kewajiban melindungi data pengguna Indonesia di server yang berlokasi di dalam negeri.