SEMARANG, Posviral.com – Gelaran Pilwalkot Semarang 2024 mulai memunculkan sejumlah tokoh dari kalangan politisi hingga pengusaha. Beberapa kandidat sudah mendaftarkan diri melalui partai politik (parpol), namun ada juga yang baru memasang baliho besar.
Salah satunya Dewi Susilo Budiharjo yang merupakan tokoh Tionghoa Semarang sekaligus Dewan Pakar Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) pusat.
Baca Juga
Dewi Susilo Budiharjo Tokoh Tionghoa Semarang Bagikan Takjil ke Warga di Simpanglima
Dewi Susilo Budiharjo bahkan menduduki urutan teratas dalam polling yang digelar pollingkita.com bertajuk “Siapakah Calon Wakil Wali Kota Semarang 2024 pilihan Masyarakat Kota Semarang”,
Dewi mendapatkan persentase paling tinggi yakni 63,3 persen dengan meraup 631 suara dari total 997 suara yang masuk.
Baca Juga
Kemeriahan Parade Budaya Semarang Night Carnival 2024
Nama berikutnya yakni, Ade Bhakti Ariawan 124 suara atau 12,4persen, Dipa Yustia (Advokat/DPRD Provinsi/Ansor NU) 132 suara atau 13,2 persen, Arnaz Agung Andrarasmara 34 suara atau 3,4persen, Khairul Anwar (Advokat/Exco PSSI) 27 suara atau 2,7persen, Ady Setiawan alias Mas Wawan (pengusaha) 21 suara atau 2,1 persen, Kadar Lusman (Ketua DPRD Kota Semarang) 16 suara atau 1,6 persen hingga Swasti Aswagati (DPRD Kota Semarang/Asprov PSSI Jateng) 12 suara atau 1,2 persen.
Survei ini dibuat pada 4/5/2024 pukul 12.40 WIB. Sejumlah aturan di polling yakni memiliki 8 opsi jawaban, tidak diperbolehkan pemilihan berulangkali dan tidak mentolelir setiap kecurangan yang dilakukan dan akan menganulir semua suara yang berindikasi dilakukan oleh bot.
Perihal surveinya yang sangat tinggi, Dewi Susilo Budiharjo mengatakan, semangatnya memang ingin ikut berpartisipasi aktif membangun Kota Semarang. Dia menyebut memang memasang baliho di Kota Semarang.
“Memang Ibu pasang di 7 titik, bismillah ya,” kata Dewi, Jumat (10/5/2024).
Baliho yang dipasang di antaranya kawasan Tugu Muda Semarang hingga kawsan Jatingaleh. Balihonya bertuliskan Wayahe Mbak Dewi. Dewi dikenal sebagai pengusaha yang kerap turun di aksi-aksi sosial di Kota Semarang, di antaranya saat Kota Semarang terjadi banjir beberapa waktu lalu hingga saat Ramadan juga aktif berbagi dengan warga.
Editor: Kastolani Marzuki