Jakarta (Posviral.com) – Korea Selatan kini mewajibkan produsen mobil untuk mengungkapkan pemasok baterai mobil listrik (Electric Vehicle/EV) mereka dan memperkenalkan skema sertifikasi baterai baru, imbas dari kasus kebakaran EV di negara tersebut baru-baru ini.
Pemerintah Korea dan Partai Kekuatan Rakyat mengungkapkan bahwa mereka akan memperkenalkan program sertifikasi baterai baru tersebut pada Oktober mendatang, lebih cepat dari agenda awal Februari 2025, lapor Carscoops, Senin (26/8).
Hal ini akan mengharuskan produsen untuk mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi setempat untuk mengonfirmasi bahwa produk mereka telah memenuhi standar keselamatan lokal. Sebelumnya, hal ini hanya bersifat sukarela.
Produsen juga harus mengidentifikasi dari mana baterai mereka berasal.
Baca juga: GM beli pengembang software pendeteksi kebakaran baterai mobil listrik
Langkah-langkah lebih lanjut sedang diambil untuk membuat mobil listrik lebih aman.
Jumlah pengisi daya pintar yang mencegah mobil listrik dari panas berlebih akan diperluas hingga 90 ribu unit pada akhir 2024. Area parkir bawah tanah juga perlu dipasang sistem penyiram pipa basah yang baru.
Peraturan baru ini diperkenalkan beberapa minggu setelah sebuah Mercedes-Benz EQE terbakar di garasi parkir bawah tanah sebuah apartemen. Kobaran api dengan cepat menyebar dan merusak atau menghancurkan sebanyak 140 kendaraan.
Kebakaran ini juga menyebabkan 1.600 rumah tangga tidak mendapatkan aliran listrik dan air selama seminggu dan memicu kepanikan publik.
Minggu lalu terungkap bahwa pihak berwenang Korea sedang mempersiapkan peraturan yang akan mencegah kendaraan listrik dengan daya baterai lebih dari 90 persen memasuki garasi parkir bawah tanah.
Stasiun pengisian daya cepat di seluruh Seoul juga dicegah untuk mengisi daya mobil listrik melebihi kapasitas 80 persen.