Jakarta (Posviral.com) – Dalam upaya membantu mengurangi emisi karbon, PT Toyota Astra Motor (TAM) menerapkan strategi multi-jalur yang mencakup aksi pengurangan emisi karbon secara kolektif, pengembangan teknologi kendaraan ramah lingkungan, serta pengembangan elektrifikasi beserta ekosistemnya.
“Mungkin saat ini strateginya bukan hanya baterai electric vehicle, karena juga dalam menurunkan karbon itu banyak teknologi yang bisa dipakai, kalau multi-pathway itu ada hybrid, ada electric vehicle, ada fuel vehicle, ada juga flex fuel vehicle, itu yang saat ini kami jalankan,” kata Deputi Manajer Umum Perencanaan Pemasaran PT TAM Resha Kusuma Atmaja dalam acara Green Initiative Conference Kumparan di Jakarta, Selasa.
TAM bersama grupnya, Astra, melalui Astra 2030 Sustainability Aspirations berkomitmen membangun bisnis berkelanjutan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi karbon.
Resha menyampaikan bahwa Astra menjalankan strategi 3P, yang terdiri atas Portofolio, People, dan Public Contribution, dalam membangun bisnis berkelanjutan.
Dalam hal ini, Portofolio mencakup upaya memastikan setiap sektor berkontribusi terhadap keseluruhan nilai perusahaan agar perusahaan bisa bertahan di tengah perubahan pasar.
People menunjukkan komitmen Astra dalam melaksanakan pelatihan dan pengembangan secara berkelanjutan agar bisa bersaing dan memberikan pelayanan yang sesuai dengan kondisi saat ini.
Public Contribution menunjukkan komitmen Astra untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.
Dalam bisnis otomotif, Astra berusaha untuk memenuhi beragam kebutuhan dan tuntutan mobilitas sambil bertransisi ke ekonomi rendah karbon.
Sementara TAM, komitmennya untuk menjalankan bisnis secara berkelanjutan tertuang dalam Toyota Environmental Challenge 2050, pernyataan partisipasi perusahaan untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik.
”TAM sebagai salah satu sektor yang ada di internasional dan sebagai pemain kunci di industri otomotif Indonesia memiliki tanggung jawab bagaimana industri otomotif yang kami lakukan ini menuju karbon netral,” kata Resha.