Posviral.com – Forum Masyarakat Petani Lada (Formal) Loeha Raya menegaskan siap berkolaborasi dengan PT Vale yang sedang memulai aktivitasnya di Blok Tanamalia. Penegasan itu disampaikan Sekretaris Formal, Rustam saat dihubungi, Kamis 21 Maret 2024.
Rustam mengatakan, tidak ada alasan untuk tidak berkolaborasi dengan PT Vale, apalagi komitmen mereka dalam menjalankan aktivitas pertambangan yang mengedepankan aspek keberkelanjutan seperti yang sudah diterapkan di Blok Sorowako.
“Kami sepenuhnya siap berkolaborasi dengan PT Vale untuk duduk bersama menyelesaikan konflik tenurial yang ada di Tanamalia. Kami yakin PT Vale punya niat baik, seperti yang selama ini selalu disuarakan bahwa tidak ada pertambangan tanpa masa depan.
Aktivitas PT Vale di Tanamalia diharapkan akan mendatangkan kebermanfaatan yang besar bagi masyarakat Loeha Raya,” katanya.
Rustam juga mengimbau ke pihak lain untuk tidak memprovokasi masyarakat dengan menimbulkan isu bahwa 52 orang masyarakat petani lada yang hadir berdiskusi terbuka dengan manajemen PT Vale pada 15 Maret 2024 tak memiliki lahan di Blok Tanamalia.
“Masyarakat yang hadir pada pertemuan dengan PT Vale di Taman Antar Bangsa (TAB), Sorowako merupakan masyarakat Loeha Raya. Saya tegaskan mereka betul-betul memiliki lahan di area operasi Vale Blok Tanamalia.
Mereka justru mau hadir bersama Formal karena mendapat edukasi yang baik dan memahami keberadaan PT Vale. Kita semua menginginkan solusi terbaik, agar bisa saling mendukung sehingga Vale bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan memberi dampak multiplier,” tegasnya.
Ketua Formal, Amri menyebutkan, masyarakat yang hadir berdiskusi justru lahannya hampir 80% ada di Blok Tanamalia, seperti lahan milik Pak Chandra, Pak Ricky, pak Salwa, Uki, dan Mardang.
“Hampir 80% yang hadir itu punya lahan. Selebihnya orang yang terdampak soal Tanamalia. Karena jika Tanamalia dibuka, bukan hanya yang punya lahan yang terdampak, tapi seluruh masyarakat di Loeha Raya pasti ikut terdampak. Jika ada asumsi, masyarakat yang hadir tidak punya lahan. Maka, silakan telusuri orang-orang yang datang ke TAB kemarin. Kita bisa mempertanggungjawabkan kalau memang masyarakat yang punya lahan terdampak yang datang ke sana. Mereka yang bilang kami berbohong, silakan buktikan lewat foto-foto diskusi yang beredar,” ujarnya.
Rustam mengungkapkan, pihak anti tambang saat ini membangun bargaining agar PT Vale membuka ruang untuk berdialog dan mendengarkan berbagai perspektif.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Posviral.com. Mari bergabung di Saluran Whatsapp “Posviraldotcom”, caranya klik link https://whatsapp.com/channel/Posviraldotcom, kemudian klik ikuti.