Posviral.com – PBNU mengajak umat Islam untuk memberikan maaf terkait pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh tokoh Kristen Indonesia, Pendeta Gilbert Lumoindong, yang menjadi viral di media sosial.
Menurut PBNU, Pendeta Gilbert telah menjelaskan bahwa maksudnya bukan untuk menista agama Islam.
Ahmad Fahrur Rozi, atau Gus Fahrur, Ketua PBNU, menyatakan bahwa Pendeta Gilbert telah meminta maaf dan menjelaskan kepada umat Islam bahwa tidak ada niatan untuk menista ajaran agama Islam. Gus Fahrur menjelaskan bahwa mungkin pernyataan tersebut hanya sebagai candaan internal dengan jemaah mereka, namun sayangnya diedit dan tersebar luas.
Meskipun demikian, Gus Fahrur mengingatkan agar ajaran agama tidak dijadikan bahan candaan. Pernyataan harus disampaikan dengan lebih hati-hati agar tidak menyinggung perasaan umat agama lain.
Gus Fahrur menambahkan bahwa seharusnya ritual keagamaan tidak dijadikan bahan lelucon karena hal tersebut sangat sensitif di ruang publik. Dia menekankan perlunya lebih berhati-hati dalam memilih bahan candaan agar tidak melukai perasaan penganut agama lain.
Gus Fahrur juga mengajak semua pihak untuk menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. Dia menyoroti karakter umat Islam yang diajarkan untuk memberikan maaf dengan mudah dan mampu mengendalikan emosi. Gus Fahrur berharap agar harmoni kerukunan umat beragama tetap terjaga di Indonesia.
Sebelumnya, Pendeta Gilbert bertemu dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI serta Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK), setelah video kontroversialnya menjadi viral. Dia menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf atas pernyataannya.
Pendeta Gilbert memilih bertemu dengan JK karena menganggapnya sebagai tokoh senior yang berpengalaman dan diakui sebagai pemimpin Muslim. Dia juga menganggap JK sebagai tokoh yang mampu mendamaikan situasi di Indonesia dan sebagai orang yang mudah dihubungi demi kepentingan bangsa dan negara.
Dalam pertemuan tersebut, JK didampingi oleh Sekretaris Jenderal DMI, Imam Addaruqutni, dan Dirjen Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Kamaruddin Amin. JK menegaskan pentingnya memberikan maaf dalam Islam dan mengajak untuk menyelesaikan permasalahan tersebut tanpa perlu diperpanjang.
Video kontroversial Pendeta Gilbert membahas tentang konsep sumbangan dalam agama Kristen dan Islam, serta perbandingannya dengan praktik ibadah dalam kedua agama tersebut.