Melalui media test drive yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat pada 10 hingga 12 April 2024, Posviral.com menjajal langsung smart SUV 5-seater itu untuk merasakan kenyamanan berkendara dan mencoba beberapa fitur kendaraan berdimensi 4.070mm x 1.690mm x 1.540 mm tersebut.
Jika dilihat sekilas, NETA V-II menyasar segmen anak muda yang aktif dan penuh semangat, yang dihadirkan melalui empat pilihan warna yaitu Milk Tea, Baby Blue, White Storm, dan Midnight Grey.
Tampilan luarnya mengusung konsep sederhana, elegan, dan berjiwa muda yang diwujudkan dengan tampilan Starlight grille, Galaxy Electroplating Trim, LED Headlight pada bagian depan, serta ditambah Alloy Wheel 16 inchi sehingga menambah kesan sporty.
Awak media mengeksplorasi kemampuan dan fitur-fitur yang ada pada mobil listrik ini, termasuk teknologi baterai terbaru ketika dikendarai melewati banjir yang disimulasikan dalam kolam air setinggi 25cm, di mana NETA V-II dengan mudah melaju tanpa kendala kerusakan pada baterai meski terendam dalam air.
Selain itu, juga mencoba sembilan fungsi Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) yang terdiri dari Forward Collision Warning (FCW) untuk mendeteksi objek di depan dan menghindari potensi tabrakan, Automatic Emergency Braking (AEB) untuk melakukan pengereman otomatis saat akan menabrak objek, dan Front Vehicle Start Alert (FSA) untuk mendeteksi pergerakan kendaraan yang berada di depan mobil.
Selanjutnya Full-speed Adaptive Cruise Control (ACC), Traffic Jam Assist (TJA), Integrated Cruise Assist (ICA), Lane Departure Warning (LDW), Lane Keeping Assist (LKA), dan High Beam Assist (HBA).
Kapasitas bagasi mobil ini juga cukup besar yakni 335 liter dan bisa dimaksimalkan hingga 588 liter, cocok untuk pengguna yang sering membawa barang lebih banyak saat bepergian.
Di hari terakhir, Posviral.com mengendarai NETA V-II menempuh perjalanan Bandung menuju Jakarta dengan empat penumpang dewasa melintasi kombinasi jalan raya dan tol.
Baik di perkotaan maupun jalan tol, NETA V-II terasa lincah dan agresif karena akselerasi instan seperti mobil listrik pada umumnya, ditambah radius putar yang relatif pendek sehingga memudahkan ketika melakukan manuver.
Pengemudi dimanjakan dengan fitur Adaptive Cruise Control yang mampu menjaga jarak dengan kendaraan di depannya sepanjang jalan tanpa perlu menginjak rem.
Hal ini juga berlaku pada fitur Lane Departure Warning yang mengingatkan pengemudi agar berada di jalur yang sesuai.
Namun yang perlu diingat, mobil listrik seharga Rp299 juta ini tidak mengadopsi teknologi full self-driving sehingga pengemudi tetap harus mengontrol penuh kendaraan dan melakukan intervensi apabila sistem melakukan kesalahan atau terlambat merespon situasi di jalan.
Pada mode berkendara (drive mode) Normal, NETA-VII sanggup melaju hingga kecepatan 110km/jam sedangkan mode Sport sanggup melaju hingga 126km/jam.
Ketika melewati jalanan bergelombang di jalan tol, suspensi NETA V-II tergolong nyaman dibandingkan seri terdahulunya yakni NETA V.
Akan tetapi, karakter suspensi yang empuk ini berimbas pada ayunan body kendaraan, khususnya bagi penumpang yang duduk di kursi belakang.
Sebagai informasi, NETA V-II dibekali baterai Lithium Ferrous Phosphate (LFP) dengan kapasitas 36,1 kWh yang diklaim mampu menempuh jarak hingga 401 kilometer saat terisi penuh.
Sebelum memulai perjalanan, indikator baterai menunjukkan terisi 98 persen. Selanjutnya di akhir perjalanan, baterai menunjukkan sebesar 50 persen sehingga konsumsi pemakaian energi atau daya listriknya menghabiskan kurang lebih sekitar 48 persen baterai, dengan menempuh perjalanan sekitar 153km.
Konsumsi daya jelas dipengaruhi banyak faktor seperti penggunaan air conditioner (AC) di sepanjang perjalanan, penggunaan lampu, atau pemilihan drive mode sehingga indikator sisa baterai kemungkinan menunjukkan hasil yang berbeda pada tiap kendaraan.
Diketahui, NETA V-II merupakan mobil listrik yang diproduksi secara lokal di Bekasi, Jawa Barat dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 44 persen berkat dukungan PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia sebagai penyuplai baterai Lithium Ferro-Phosphate (LFP) ramah lingkungan.