Posviral.com, Jakarta – Di beberapa negara termasuk Indonesia, memberikan tip adalah hal yang biasa. Ini bisa menjadi bentuk pujian atau ekspresi kepuasan atas layanan yang diberikan. Namun, jangan coba-coba memberi tip di dua negara tujuan wisata ini karena itu bisa menyinggung.
Pakar perjalanan Justin Chapman di Go2Africa menceritakan dua negara yang menolak tip karena dianggap sebagai penghinaan. Di Cina dan Jepang, para pekerja tidak mengharapkan tip. Umumnya, layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar.
Tip di Asia Tenggara
Tapi di beberapa tempat wisata, menurut Justin, khususnya di negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam, budaya tip sudah berubah.
“Pemberian tip menjadi lebih umum di kawasan wisata,” kata dia, seperti dilansir dari Express.co.uk. “Memberi tip kecil sekitar 10 persen adalah sikap yang baik namun tidak diharapkan. Di Indonesia, biaya layanan sebesar lima hingga 10 persen akan dihargai jika belum termasuk biaya layanan.”
Namun, memberi tip kepada pengemudi taksi, bar, dan kedai kopi umumnya bukan suatu keharusan di Asia.
“Yang terbaik adalah berhati-hati dan tidak memberi tip di Asia, untuk menghindari menyinggung perasaan seseorang secara tidak sengaja, tetapi Anda dapat meminta nasihat dari penduduk setempat, atau staf di hotel,” kata dia.
Tip di Cina dan Jepang
Cina memiliki sikap yang paling tegas mengenai pemberian tip, menurut Justin. “Di Cina, tip dianggap tidak perlu dan bahkan dianggap tidak sopan.”
Iklan
Namun, jika Anda berada di kawasan wisata dengan lalu lintas tinggi, memberi tip mungkin menjadi hal yang lumrah.
“Di Jepang, memberi tip dianggap sebagai bagian dari layanan dan dapat dianggap menyinggung,” kata Justin.
Hadiah kecil mungkin akan diterima dengan lebih baik jika wisatawan benar-benar ingin menunjukkan penghargaan. Mirip dengan Jepang, pemberian tip tidak diharapkan di Korea Selatan.