Instavolt, seperti diberitakan laman Autocar, Jumat (24/5), mengalami 174 kabel dicuri dari 27 SPKLU di Yorkshire dan Midlands, Inggris Raya.
“Pencurian ini sangat membuat kami dan konsumen kami frustasi. Revolusi kendaraan listrik sudah berjalan, lebih dari satu juta unit ada di jalanan (di Inggris Raya). Misi kami adalah membuat pengisian daya semudah mungkin,” kata CEO Instavolt Delvin Lane.
Satu kabel di SPKLU setidaknya bernilai 1.000 pound sterling (Rp20,4 juta), namun, Instavolt lebih mengkhawatirkan dampak SPKLU tidak berfungsi terhadap kepercayaan publik dibandingkan harga kabel tersebut.
Lane menduga salah satu alasan kabel SPKLU dicuri adalah kandungan tembaga, sambil menambahkan bahwa kabel tersebut bukan menggunakan tembaga solid melainkan kawat.
Untuk mengatasi pencurian tersebut, Instavolt kini memasang kamera pengawas dan teknologi untuk melacak kabel serta mengerahkan tim patroli di setiap SPKLU mereka.
Bukan hanya Instavolt, operator Gridserve, BP Pulse dan Osprey juga mengalami pencurian kabel. Sejumlah operator SPKLU bahkan membentuk unit pengamanan khusus dan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mengatasi pencurian kabel.