Kora bersama para pemberontak bersiap untuk bertempur melawan pasukan kejam dari Motherworld. Dalam perjuangan ini, ikatan persaudaraan yang tak terputuskan akan terjalin, para pahlawan akan bangkit, dan legenda baru akan tercipta.
Di ujung terluar wilayah Motherworld, terdapat bulan kecil bernama Veldt yang mengelilingi Mara yang raksasa. Di sana, ada desa petani biasa yang menjalani hidup sederhana, sampai bayangan kapal perang muncul di langit. Komandan pesawat, Laksamana Noble, menuntut lebih dari kemampuan warga Veldt. Maka, wanita bernama Kora dan pria bernama Gunnar pergi dari desa untuk mengumpulkan pejuang untuk melawan Dreadnought.
Di Neu-Wodi, Tarak bergabung. Di pertambangan Daggus, bergabunglah Nemesis. Di koloseum Pollux, Jenderal Titus yang membangkang. Serta di planet Sharaan, Darrian Bloodaxe dan letnannya, Milius. Dalam penyergapan di dok terapung di Gondival, Kora mengalahkan Laksamana Noble, meninggalkan jasadnya yang hancur di pantai berbatu. Para pejuang yang menang kembali ke Veldt untuk mengambil bayaran mereka, ancaman Dreadnought sudah musnah… Setidaknya begitulah dugaan mereka.
Namun rupanya dugaan mereka salah. Di Dreadnought, Noble yang baru saja sadar dari kematiannya langsung memberitahu kepada Cassius untuk segera pergi ke Veldt. Ia yakin para pemberontak, termasuk Kora, ada di sana.
Sementara itu di Veldt, para warga menyambut kedatangan Kora, Gunner, Jenderal Titus, dan pemberontak lainnya sebagai perayaan atas kemenangan pertempuran sebelumnya. Para warga telah menyiapkan berbagai macam makanan dan minuman.
Komandan Cassius menghubungi prajuritnya yang berada di Veldt, Aris, yang sebenarnya sudah membelot dan memihak penduduk Veldt. Cassius menanyakan perkembangan di sana dan juga memberitahu bahwa dalam 5 hari dirinya akan datang ke sana untuk mengambil seluruh panen gandum yang dijanjikan sebelumnya. Aris pun segera memberi tahu Kora dan yang lainnya.
Jenderal Titus beranggapan kalau mereka hanyalah menginginkan gandum yang telah dijanjikan. Maka dari itu, ia mengumpulkan semua yang ada dan mengajak untuk melawan bersama-sama. Semua harus gotong royong panen gandum dalam 3 hari. Jika itu berhasil dilakukan, gandum tersebut bisa dijadikan alat tukar dan bisa juga dijadikan perisai untuk setiap rumah.
Malamnya, Kora menceritakan latar belakangnya pada Gunner. Dulunya, Kora bertugas sebagai pengawal putri Issa, yang memiliki kekuatan luar biasa karena bisa menghidupkan kembali makhluk hidup. Sampai tiba di waktu pengkhianatan itu terjadi, sang raja, ratu, dan Putri Isa telah dijebak oleh Balisarius di suatu tempat. Kora, yang merupakan pengawal kerajaan, diperintahkan menembak Putri Issa. Namun setelah melaksanakan tugasnya, Kora justru difitnah bahwa dialah yang membunuh seluruh keluarga kerajaan. Kora pun kabur sebelum ditangkap.
Pagi harinya, semua warga mulai bekerja untuk panen gandum. Di sisi lain, Laksamana Noble, yang baru saja pulih dari lukanya, langsung mengambil alih komando. Ia sengaja tidak mau menghilangkan bekas luka tusukan di dadanya sebagai tanda bahwa dirinyalah yang akan membawa Kora ke Motherworld.
Kora dan Jenderal Titus juga mengajarkan cara menggunakan senjata, membuat parit-parit perlindungan, dan membuat terowongan di bawah ladang gandum. Sementara itu, terlihat robot James selalu memantau aktivitas mereka dari jauh. Malamnya saat minum bersama, mereka menceritakan kisahnya masing-masing.
Mereka kemudian menemukan kembali pesawat Kora saat dia terdampar di Veldt. Kora menerbangkan dan menyembunyikan pesawatnya di balik air terjun yang lokasinya tak jauh dari desa. Di tempat itu Kora bertemu dengan robot James. James mengatakan kalau dirinya sangat menyesal karena dulunya tidak bisa menyelamatkan Putri Isa. Kora mengajak James untuk berperang bersama.
Di waktu yang sama, pesawat Dreadnaught sudah hampir sampai di desa. Jenderal Titus memerintahkan pasukannya untuk berada di posisinya masing-masing, sedangkan Laksamana Noble dengan teknologinya mengetahui kalau setiap rumah warga dilindungi gandum. Wanita dan anak-anak juga telah terdeteksi di salah satu rumah. Noble berniat menyerangnya jika Titus beserta pemberontak yang lain berusaha melawan. Ratusan pasukan dilengkapi persenjataan canggih mulai dikeluarkan dari pesawat Dreadnaught.
Kora dan Gunner tidak menyangka kalau Noble masih hidup. Noble turun dari pesawatnya dan menyuruh Kora meyerah. Dia mengancam akan menghabisi wanita dan anak-anak yang berada di satu rumah. Kora mulai goyah, namun Gunner yang melihat pengaruh ucapan Noble langsung menembak lonceng yang menandakan penyerangan dimulai. Suasana menjadi kacau. Gunner membawa Kora menuju kapalnya di air terjun.
Noble marah besar akan serangan itu. Ia masuk ke lorong bawah tanah dan menghabisi semua warga yang sedang berjuang di dalamnya. Dia kemudian masuk ke pesawatnya untuk kembali ke Dreadnaught. Salah satu warga berusaha mengejar Noble, namun Noble berhasil menghabisinya.
Kepergian itu langsung diikuti oleh Kora dan Gunner, karena pesawat miliknya sama persis dengan pesawat musuh. Para pasukan yang berada di dalam juga mengira kalau pesawat itu juga bagian dari mereka. Gunner mengaktifkan bom asap, seakan-akan pesawat mereka rusak, hingga diprioritaskan untuk masuk lebih dulu.
Sementara itu di permukaan, pasukan Motherworld yang mulai memasuki desa langsung diserang oleh Jenderal Titus, Tarak, Nemesis, dan para pemberontak lainnya. Namun sayang, saat melindungi para warga, Nemesis terkena tusukan, hingga membuat dirinya mati secara terhormat.
Pasukan Motherworld terus bermunculan, tembakan demi tembakan, ledakan demi ledakan, telak terjadi. Sedangkan di kapal utama Dreadnaught, Kora mulai menghabisi musuh satu persatu. Kora memasuki ruang mesin dan memasang beberapa bom. Salah satu pasukan melaporkan bahwa ada penyusup yang memasuki kapal Dreadnaught, seorang wanita yang tak lain adalah Kora. Mendengar hal itu, Noble langsung menyuruh seluruh pasukan untuk menangkapnya. Ia juga menyuruh Cassius untuk menghancurkan desa Veldt dengan serangan penuhnya.
Jenderal Titus, Tarak, Milius dan lainnya mulai terdesak karena pasukan musuh yang tak ada habisnya. Tiba-tiba robot James muncul. Dia menghabisi para pasukan Motherworld dengan mudah, bahkan dirinya juga berhasil meledakkan tank baja.
Di saat yang sama, Dreadnaught telah membidik desa dengan meriam utama. Namun saat ditembakkan, terjadilah ledakan besar pada kapal tersebut akibat bom yang dipasang Kora. Kora melihat Noble dan langsung menyerangnya. Namun sayang, Gunner tertembak. Kora terdesak dan sempat dicekik oleh Noble. Beruntung, Gunner datang dan langsung menusuk Noble hingga tewas.
Dreadnaught jatuh ke Veldt. Kora dan Gunner berhasil melarikan diri dari Dreadnaught dengan pesawat. Namun Gunner yang terluka parah tewas di pelukan Kora. Di saat yang sama, Bloodaxe, yang merupakan organisasi pemberontak yang lain, muncul bersama pasukannya membantu melawan sisa-sisa pasukan Motherworld. Para warga, Jenderal Titus, beserta yang lainnya, ikut bersorak gembira, menandakan bahwa kemenangan berada di tangan mereka.
Setelah peperangan itu, mereka berkumpul untuk memberikan penghormatan pada para pejuang yang gugur. Dalam suasana yang sedih itu, Kora meminta maaf kepada semuanya karena tidak jujur bahwa dirinya sebenarnya adalah anak angkat dari Balisarius, serta pembunuh Putri Issa. Namun, Jenderal Titus sudah tahu tentang latar belakang dari Kora. Ia juga memberitahu bahwa ternyata Putri Issa saat ini masih hidup.
Dengan senang hati, jika Kora ingin mencari Putri Issa dan berjuang kembali, Bloodaxe, Jenderal Titus, Tarak, Milius, akan membantunya mencari keberadaan Sang Putri. Robot James juga akan ikut berjuang bersama para pemberontak, karena sejatinya James diciptakan untuk melayani keturunan keluarga kerajaan.
Rate:PG-13
Duration: 123 Min
Release:
Language:English
Budget:$ 83.000.000,00