Menurut siaran kantor berita Yonhap pada Kamis, proyek bersama yang juga melibatkan Hyundai Steel Co. dan Ecopro BM Co. ini ditujukan untuk mengembangkan teknologi sintesis material langsung tanpa menggunakan prekursor dalam pembuatan katode baterai LFP.
Bersama dengan Hyundai Steel, Hyundai Motor dan Kia berencana mengembangkan teknologi pemrosesan bubuk besi halus berkualitas tinggi menggunakan baja daur ulang.
Ecopro BM akan memanfaatkannya untuk mengembangkan material katode LFP yang disintesis secara langsung.
Pembuat mobil yang terlibat menyatakan bahwa proyek yang didukung oleh Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan ini akan berjalan selama empat tahun.
Jika proyek bersama Hyundai dan Kia dalam mengembangkan teknologi katode berhasil, maka produksi baterai LFP bisa menjadi lebih kompetitif secara biaya, mengingat saat ini kebanyakan prekursor katode diproduksi di beberapa negara tertentu sehingga menyebabkan ketergantungan pada impor.
Perusahaan menyatakan bahwa proyek ini juga memungkinkan pembentukan rantai pasok domestik yang stabil untuk bahan baku baterai LFP, mengurangi ketergantungan pada impor, serta meningkatkan keamanan rantai pasok bagi negara.
“Melalui proyek ini, kami berharap dapat mengurangi ketergantungan pada impor luar negeri dan menginternalisasi teknologi yang diperlukan, sehingga meningkatkan daya saing teknologi baik untuk negara maupun Hyundai Motor Group,” kata pembuat mobil yang terlibat dalam proyek.