Jakarta (Posviral.com) – Toyota Motor Corporation (Toyota) menghentikan untuk sementara pengiriman dan juga penjualan tiga model yang diproduksi di Jepang, seperti Corola Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross.
“Pada bulan Januari tahun ini, kami mengumumkan Visi Grup Toyota Menciptakan jalan ke depan, bersama-sama. Kami akan terus berupaya menciptakan mobil yang lebih baik lagi,” tulis laman resmi TMC pada Selasa (3/6).
“Sekali lagi, kami menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada pelanggan dan pemangku kepentingan kami,” lanjut keterangan resmi tersebut.
Keterangan resmi tersebut meyakinkan bahwa pihaknya akan terus memberikan penjelasan rinci kepada pihak berwenang dan mempercepat tindakan yang tepat, termasuk melakukan pengujian di hadapan saksi.
Baca juga: Penjualan global Toyota pada Februari capai rekor tertinggi
Dalam kasus ini, Toyota menyatakan telah menyelidiki permohonan sertifikasi untuk modelnya sesuai instruksi dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) pada 26 Januari tahun ini.
Hingga saat ini, pihak TMC menyampaikan bahwa uji coba tersebut masih berlangsung. Uji coba tersebut termasuk beberapa yang sudah dihentikan produksinya sejak tahun 2014, diuji menggunakan metode yang berbeda dari standar pemerintah dan pihaknya telah melaporkan hal tersebut ke MLIT pada tanggal 31 Mei.
Permohonan sertifikasi model yang dimaksud, tidak memadai data dalam uji perlindungan pejalan kaki dan penumpang untuk tiga model produksi tersebut dan juga terdapat kesalahan dalam uji tabrak dan metode pengujian lainnya untuk empat model yang dihentikan seperti Crown, Isis, Sienta, dan RX di Jepng.
“Kami dengan tulus meminta maaf atas segala kekhawatiran atau ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada pelanggan dan pemangku kepentingan kami yang telah menaruh kepercayaan mereka pada Toyota,” lanjut keterangan tersebut.
“Kami menganggap serius masalah ini ditemukan di Toyota menyusul ditemukannya masalah sertifikasi baru-baru ini di Hino Motors, Ltd. dan Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Toyota Industries Corporation,” lanjutnya.