Posviral.com, Jakarta – Bepergian dengan moda transportasi apapun, banyak wisatawan yang mengutamakan kenyamanan dalam hal berpakaian. Termasuk bepergian dengan pesawat terbang. Orang yang bepergian untuk keperluan bisnis atau pekerjaan cenderung bergaya profesional. Sebagian lainnya mengenakan pakaian olahraga, bergaya kasual atau apa pun yang nyaman untuk melakukan perjalanan.
Tapi hati-hati kalau bepergian menggunakan maskapai penerbangan di negara besar di Amerika Serikat. Beberapa maskapai menerapkan aturan berpakaian untuk penumpang. Misalnya penumpang harus mengenakan pakaian yang pantas dan tidak bertelanjang kaki atau mengeluarkan bau yang menyengat kecuali karena kondisi medis.
Aturan berpakaian beberapa maskapai penerbangan
Salah satunya maskapai penerbangan besar Hawaiian Airlines. Seperti dilansir dari laman Travel+Leisure, maskapai ini memiliki deskripsi spesifik tentang apa yang boleh dan tidak boleh dipakai dalam kontrak pengangkutan mereka.
Di antaranya pakaian harus menutupi bagian atas dan bawah badan. Boleh memakai tank top, tube top, dan halter top, tapi tidak boleh memakai speedo dan celana bikini tidak diperbolehkan. Wajib memakai alas kaki, kecuali kondisi fisik yang menghalangi untuk memakai alas kaki. Pakaian tidak boleh bersifat cabul, atau menyinggung orang lain.
Sebagian besar maskapai penerbangan lain memiliki kebijakan serupa yang menguraikan potensi konsekuensi dari mengenakan pakaian yang dianggap melanggar kode etik.
American Airlines, United Airlines, JetBlue, dan Spirit Airlines misalnya menerapkan aturan penumpang harus berpakain pantas dan tidak boleh bertelanjang kaki atau memakai pakaian yang menyinggung. Kalau melanggar aturan tersebut, penumpang berisiko ditolak naik pesawat dikeluarkan dari terminal atau menghadapi tuntutan hukum.
Iklan
Delta Airlines dan Alaska Airlines juga mengutamakan kebersihan. Penumpang yang bertelanjang kaki, kebersihkan pakaian maupun perilaku penumpang berisiko gangguan terhadap penumpang lain, akan dikeluarkan dari pesawat.
Sementara Southwest Airlines tidak memiliki aturan berpakaian resmi. Namun ada beberapa ketentuan yang menyatakan bahwa maskapai penerbangan dapat menolak mengangkut atau mengeluarkan penumpang yang nakal atau mengganggu dari pesawat kapan saja. Perilaku yang mengganggu atau tidak dapat diatur mencakup, namun tidak terbatas pada, hal-hal berikut: terlibat dalam perilaku yang tidak senonoh, atau jelas-jelas menyinggung, termasuk mengenakan pakaian yang tidak senonoh.
Melanggar aturan berpakaian
Kalau melanggar kebijakan pakaian yang diuraikan dalam kontrak pengangkutan, kemungkinan besar akan diminta untuk mengganti pakaian yang sesuai. Kalau tidak ada pakaian ganti, berisiko ditolak naik pesawat atau bahkan dikeluarkan dari pesawat.
Jika menjadi peristiwa yang lebih besar dan menyebabkan penundaan atau pengalihan, konsekuensinya menjadi jauh lebih buruk. Maskapai bisa meminta pertanggungjawaban atas biaya dan kerusakan yang ditimbulkan. Termasuk kompensasi atas keterlambatan penumpang, awak kapal, dan pengangkut hingga pembelian bahan bakar, dan pembayaran makanan dan penginapan yang tersedia. Sebab itu, penting untuk mengetahui syarat dan ketentuan pengangkutan saat membeli tiket pesawat.