Jakarta (Posviral.com) – Pihak berwenang di Kota New York, Amerika Serikat (AS) akan segera mengurangi batas kecepatan standar kendaraan melintas menjadi hanya 20 mph (32 km/jam), turun dari sebelumnya 25 mph (40 km/jam).
Perubahan ini menyusul dimasukkannya hukum “Sammy’s Law” dalam kesepakatan anggaran akhir negara bagian New York, lapor Carscoops, Jumat (19/4).
Tahun lalu, Dewan Kota New York meminta pihak berwenang untuk menurunkan batas kecepatan agar pejalan kaki dan, khususnya, anak-anak lebih aman. Namun, upaya tersebut akhirnya gagal setelah anggota legislatif negara bagian menyuarakan keprihatinan atas masalah keselamatan lainnya di jalanan kota.
Namun demikian, sebuah langkah yang memungkinkan Dewan Kota untuk memperkenalkan undang-undang untuk menurunkan batas kecepatan standar menjadi 32 km/jam telah dimasukkan dalam anggaran negara bagian.
Namun akan ada beberapa pengecualian. Sebagai contoh, kota tidak akan diizinkan untuk menurunkan batas kecepatan di jalan dengan tiga lajur atau lebih yang berjalan searah.
Meskipun versi final dari rancangan undang-undang tersebut belum dipublikasikan, Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan bahwa peraturan baru ini merupakan sebuah keberhasilan bagi pemerintah daerah, dan memberdayakan mereka untuk melakukan apa yang mereka anggap benar bagi konstituen.
Undang-undang yang memberikan kewenangan baru kepada kota ini dijuluki “Sammy’s Law”, yang diambil dari nama Sammy Cohen Eckstein, seorang anak berusia 12 tahun yang secara tragis kehilangan nyawanya akibat ditabrak oleh seorang pengemudi yang mengebut di Brooklyn pada tahun 2013.
Ibunya, Amy Cohen, memimpin sekelompok orang tua berduka yang telah mendorong dan mengkampanyekan undang-undang ini selama bertahun-tahun. Ia percaya bahwa menurunkan batas kecepatan akan membantu menyelamatkan nyawa.
“Harga yang saya bayar untuk memperjuangkan perubahan semacam ini bukanlah harga yang saya harapkan dari siapa pun,” kata Cohen.
“Sudah 10 tahun sejak Sammy meninggal, dan setiap hari terasa berat, tapi hari-hari seperti ini, ketika kita memperjuangkan perubahan atas nama mereka yang telah hilang, sangatlah besar,” tambahnya.