Tambang bawah tanah, Kucing Liar di Grasberg Papua menjadi proyek jangka panjang bagi PT Freeport Indonesia (PTFI). Freeport McMoRan (FCX) dalam ringkasan laporan kuartal I-2024, menuliskan bahwa tambang ini diharapkan menghasilkan 6 juta ons emas dan 7 miliar pon tembaga selama 2029 hingga 2041.
Sebagai informasi, 2041 menjadi tenggang waktu sebab batas pemberian izin usaha pertambangan khusus (IUPK) bagi PTFI di Indonesia. Pemerintah saat ini sedang merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
Revisi ini dimaksudkan untuk memberi perpanjangan IUPK kepada PTFI hingga 2061. Jika revisi aturan tersebut selesai maka keberlanjutan operasi PTFI di Indonesia hingga 37 tahun lagi sudah pasti dikantongi.
“Perpanjangan IUPK akan memungkinkan kelangsungan operasi berskala besar untuk kepentingan semua dan memberikan opsi pertumbuhan melalui peluang pengembangan sumber daya tambahan di kawasan mineral Grasberg yang sangat menarik,” tulis FCX dalam laporannya, dikutip Jumat (26/4).
FCX menulis, kegiatan pengembangan tambang Kucing Liar telah dimulai pada 2022 lalu dan diperkirakan akan terus berlanjut dalam jangka 10 tahun. FCX mengatakan investasi modal yang diperlukan untuk mengelola tambang ini berkisar US$ 400 juta per tahun.
“Pada tingkat operasi penuh sekitar 90 ribu ton bijih per hari. Semetara produksi tahunan dari Kucing Liar diperkirakan mencapai sekitar 520 ribu ons emas dan 560 juta pon tembaga,” katanya.