RAGAM  

ESDM: Sumbawa Timur Mining Eksploitasi Tambang Emas Onto Mulai 2030

Logo

Eksplorasi PT Sumbawa Timur Mining (STM) masih membutuhkan waktu hingga tujuh tahun lagi atau 2030 baru bisa melakukan penambangan atau eksploitasi di Blok Onto, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB Sahdan mengatakan saat ini PT STM sedang menyelesaikan pra-feasibility study (FS) sampai dengan Desember 2024. Sedangkan tahap FS baru akan dimulai tahun 2025.

“Jadi tahap FS eksplorasi ini baru dimulai 2025 sampai 2030. Baru setelah itu, dia (STM) ini bisa menambang,” ujar Sahdan, di Kantor Gubernur NTB, di Mataram, Senin (29/4).

Ia menjelaskan Kontrak Karya (KK) PT STM ini merupakan generasi terakhir atau ketujuh sejak 1998 dan tidak ada lagi perpanjangan, sehingga untuk bisa lanjut menambang atau tidak tentu PT STM sangat hati-hati menghitung seberapa besar jumlah potensi cadangan, keekonomian, dan waktu bahan galian emas dan tembaga yang bisa ditambang.

“Dan ini sangat sulit secara teknis, karena STM ini tambang bawah tanah dengan kedalaman 500 meter di bawah permukaan tanah rencananya, bukan tambang terbuka seperti biasa tambang lain, sehingga hasil dari eksplorasi ini sangat menentukan,” ujarnya.

Menurutnya, Tambang Onto yang dikelola PT STM memiliki daya tarik lain, karena memiliki potensi sumber daya panas bumi atau geothermal di dalamnya. Bahkan, kata dia, merupakan tambang emas dan tembaga yang terbesar di NTB jika benar beroperasi.

“Ada tantangan dan hambatan. Tapi kalau ini jadi, STM bisa ambil listrik langsung dari panas bumi. Karena kalau dia beroperasi butuh daya listrik hingga 360 megawatt (MW), tapi karena ada panas bumi, mereka bisa pakai. Kalau mereka bisa dapat 100 MW saja tinggal cari 200 MW lagi,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *