PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 9,4 triliun dan EBITDA sebesar Rp 1,5 triliun dalam 3 bulan pertama 2024. Hal itu didorong peningkatan volume ekspor batu bara ke sejumlah negara di tengah pelemahan harga komoditas tersebut.
Anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID tersebut membukukan laba bersih Rp 790,9 miliar setelah dikurangi biaya-biaya. Sementara total aset perusahaan per 31 Maret 2024 sebesar Rp 38,4 triliun.
Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra, mengatakan pencapaian laba bersih didukung oleh peningkatan kinerja operasional Perseroan sepanjang triwulan I 2024. Total produksi batu bara PTBA pada triwulan I 2024 mencapai 7,3 juta ton, tumbuh 7 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 yakni sebesar 6,8 juta ton.
Niko mengatakan, kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 10 persen menjadi 9,7 juta ton. Pada triwulan I 2024, Perseroan mencatat penjualan ekspor PTBA sebesar 3,8 juta ton atau naik 4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
“Terdapat peningkatan ekspor ke sejumlah negara, di antaranya India, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, Malaysia,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (1/5).
Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 5,9 juta ton atau tumbuh 14 persen secara tahunan. Adapun realisasi angkutan batu bara melalui jalur kereta api pada Januari-Maret 2024 mencapai 8,4 juta ton atau meningkat 9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.